Manfaatkan Energi Terbarukan, Petani Ulubelu Sukses Tingkatkan Ekonomi Daerah

Manfaatkan Energi Terbarukan, Petani Ulubelu Sukses Tingkatkan Ekonomi Daerah

PT Pertamina (Persero) berkomitmen menghadirkan manfaat energi terbarukan bagi petani dan masyarakat di Kecamatan Ulubelu. Foto ist.--

“Dengan adanya PLTMH ini, listrik dapat mengaliri hingga 40 rumah tangga di Pekon Air Abang,” rinci Mansyurin.

Salah satu petani Ulubelu lainnya, Sandun, mengatakan energi terbarukan yang dihadirkan Pertamina sangat bermanfaat bagi masyarakat.

PLTMH bahkan mampu mengaliri listrik ke 40 rumah tangga, termasuk masjid dan sekolah. Menurutnya, pasokan listrik berkelanjutan ini membuat anak-anak bisa belajar di malam hari dan masyarakat menikmati hiburan.

“Dulu, yang mampu bisa menggunakan genset, tapi yang tidak mampu harus pakai solar. Sekarang alhamdulillah sudah dapat listrik,” ungkap Sandun.

Bukan Petani Biasa

Ketua Kelompok Ulubelu Farm, Ediyansah, mengatakan sebelum budidaya melon dikembangkan, masyarakat hanya menanam kopi, padi, dan kelapa sawit.

Namun sejak adanya inovasi budidaya melon, masyarakat memperoleh keuntungan lebih besar dengan frekuensi panen 3–4 kali per tahun dan mampu meraup pendapatan hingga Rp30 juta.

Selain memanfaatkan panel surya, Ulubelu Farm juga menggunakan energi panas bumi dalam budidaya melon. Ulubelu merupakan daerah pegunungan yang sejuk, sementara melon membutuhkan banyak panas matahari.

 Oleh karena itu, panas bumi dimanfaatkan untuk meningkatkan suhu di dalam greenhouse agar proses penanaman berjalan optimal dan hasil panen maksimal.

Direktur Operasi PGEO, Ahmad Yani, menjelaskan tanaman melon dapat tumbuh di kawasan dingin seperti Ulubelu yang berada di ketinggian 900 mdpl karena adanya dukungan teknologi panas bumi. Dengan energi tersebut, suhu di dalam greenhouse dapat disesuaikan untuk membantu pertumbuhan melon.

“Di sini udaranya dingin, makanya ada alat yang menghembuskan panas dari sekitar 19 derajat Celsius hingga 26 derajat Celsius. Kami ingin memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat sekitar, inilah poin terbesarnya dalam bentuk TJSL,” kata Ahmad Yani.

Tidak hanya sektor pertanian, daerah ini juga memiliki Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari yang aktif dalam budidaya lebah madu, pembibitan, produksi pupuk kompos petroganik, dan kegiatan konservasi.

Pelestari hutan di Lampung, Wastoyo, menjelaskan dalam budidaya lebah madu terdapat 71 koloni yang terbagi menjadi dua jenis: lebah trigona dan lebah cerana. 

“Kami mengajak teman-teman untuk mencoba melakukan permakultur atau pertanian berkelanjutan,” ungkap Wastoyo.

Pendampingan dan bantuan yang diberikan Pertamina membuat anggota KUPS Margo Rukun Bestari terus bertambah, dari semula hanya enam orang menjadi 100 orang. Keuntungan yang diperoleh dari budidaya lebah madu dan kegiatan konservasi pun semakin meningkat bagi setiap anggota.

Sumber: