Sosok Mbah Hasan Pejuang Akik Asal Pringsewu

Sosok Mbah Hasan Pejuang Akik Asal Pringsewu

\"Yang Penting Jualan, Soal Pembeli Sudah Ada Yang Atur\" *Laporan HANIBAL BATMAN* PRINGSEWU-Hasan Basri Nama lengkapnya, Pria asal Pringsewu, Kelahiran Padang Panjang 1930 silam mendadak tenar, setelah fotonya diunggah ke akun Facebook grup persatuan kolektor batu akik Nusantara (Perkobakin), yang merupakan wadah penggiat, pencinta, kolektor batu akik. Mbah Hasan sapaan akrabnya, mendapat simpati dari para kalangan pencinta batu akik se-nusantara lantaran ketekunannya menggiati usaha batu akik yang telah dijalaninya selama kurang lebih 30 tahun tersebut, ia senantiasa menjajakan dagangan batu akiknya di Pasar Pringsewu, sebagian besar jualan batu akiknya varian anggur dan sejenisnya asal Baturaja, Sumatera Selatan. Mbah Hasan sempat menjadi trending topik di grup Perkobakin selama dua hari berturut-turut tanggal 3-4 November, unggahan fotonya yang di share baik melalui Ketua Perkobakin Syafi\'i RM serta Bang Romi dan Hendri mendapat like serta komentar dari pecinta batu akik, baik penjual, pembeli, pencinta maupun kolektor. Tak ayal para \"penggemar\" Mbah Hasan sebut saja begitu hehehe, langsung membanjiri kolom komentar, ada yang mendonasikan uang, ring, hingga varian batu untuk diberikan kepada Mbah Hasan, dan hanya dalam waktu dua hari tanggal yakni 3 hingga 4 November terkumpul uang senilai Rp 9.250.000 juta dari para pencinta batu seluruh Nusantara. Singkat cerita saya yang notabenenya pemula dalam \"perbatuan\" terus terang terngiang dengan Mbah Hasan, atas inisiatif dari hati saya beranjak ke pringsewu dan sebelumnya telah lebih dahulu memberikan informasi kepada Ketua Perkobakin Syafi\'i rm dan bang Romi serta Bang Heri Alam, serta Bang Hendri yang tergabung dalam Komunitas Batu akik pringsewu (Kombatsewu), di Kabupaten berjuluk Bumi Secancanan tersebut. Saya memang kerap lewat dan singgah di Pringsewu tapi belum pernah bertemu dengan Mbah Hasan, maklum menurut cerita ia berjualan tertutup oleh deretan motor parkir. Kendati demikian hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk tetap berjualan, karena ia meyakini yang penting jualan rezeki sudah ada yang mengatur. Alhasil Jumat 4 November saya berjumpa langsung dengan Mbah Hasan, di kediamannya jalan Kenanga, Pringsewu Utara tak jauh dari Pasar Pringsewu. Rambut yang telah memutih dan kumis khasnya menyambut kedatangan kami berempat, dan tanpa basa basi ia mengeluarkan semua dagangan batu akiknya, dan satu persatu ia hapal betul dengan batunya, baik nama maupun asalnya maklum kalau kuliah beliau sudah rektor senior. Bang Romi, bang Heri Alam dan Bang Hendri secara bergantian menyampaikan maksud serta tujuan kedatangan sembari menyerahkan dana yang telah terkumpul suasana akrab diselingi canda tawa menjadi campur aduk. Seolah tak kalah saingan Mbah Hasan mengeluarkan puluhan batu akik jualannya dari dalam tas hitam baik yang sudah siap pakai, bahan siap naik ring, dan polesan kasar, bahkan batu yang masih berupa bongkahan ia keluarkan dari ember yang telah direndam air. \"Barangnya saya langsung ambil dari Palembang (Baturaja maksudnya), tapi saya sudah Ndak kuat lagi untuk jadikan batu, soalnya keras keras bahannya, kalau muda dulu saya masih bisa, untuk pasang ring tanam juga sudah enggak berani lagi, takut ngetoknya batunya yang kena,\"kata Mbah Hasan. Mbah Hasan yang telah tinggal di Pringsewu sejak tahun 1954 itu juga pernah mengalami kejadian pahit. Menurut anak Pertamanya Siti Soleha, Mbah Hasan yang saat itu pulang usai dari pasar menenteng tas hitam yang berisikan batu akik berjalan hendak pulang, saat ia menuju arah rumahnya bus arah tujuan Rajabasa berhenti ketika itu juga ia dihampiri oleh seseorang dan Mbah Hasan dihipnotis sehingga uang senilai Rp 500 ribu yang ia miliki dicuri. \"Bapak langsung dinaikkan bis lalu setelah turun dari bis, bapak baru sadar kalau telah dihipnotis oleh orang tersebut, tega benar orang itu. Bapak seperti ini saja masih sempat sempatnya dicuri,\"kata Siti Soleha anak pertama Mbah Hasan. Mbah Hasan juga berulang kali mengucapkan terima kasih kepada semua donatur dan melalui anaknya juga menyampaikan bahwa semoga kebaikan dan rasa turut ikhlas para donatur yang tergabung dalam Perkobakin dibalas oleh ALLAH SWT dan dijauhkan dari wabah virus Corona saat ini. Sehat terus Mbah Hasan Aamiin Ya Robbal Alamin. (*)

Sumber: