Exim, Penyakit Keturunan, Mitos atau Fakta?

Exim, Penyakit Keturunan, Mitos atau Fakta?

dr. Th. Niken Wijayanti Sp. KK saat live di Instagram tips semenit Ala Lauda. Foto Ist--

Ini banyak salah paham yang mengira exim susu ini karena air susu ibu atau air susu, sehingga tak boleh menyusu.  Hal ini juga diakui dr. Niken dalam akun instagramnya dimana dirinya banyak mendapat pertanyan  dari pasien. Dijelaskannya  ini bukan karena susu atau ASI. 

 

Jadi tetap boleh meminum susu. Selain itu pada penderita exim kukitnya kering. Selain di pipi pada bayi exsim biasa juga dilipat siku,lipat kaki.

 

 Nah, bagaimana penatalaksanaan pada penderita eksim. Nah yang pertama jangan panik dulu ibunya juga enggak usah pantang makanan macam-macam. Yang penting datang ke spesialis kulit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

BACA JUGA:Ini 8 Manfaat Konsumsi Rebusan Daun Belimbing Wuluh Salah Satu Khasiatnya Dapat Turunkan Kadar Gula Darah

Exim tak mengenal usia pada dewasa juga bisa. Dan  seluruh tubuh bisa terkena penyakit ini. Tapi terutama yang sering terkena itu didaerah lipat lengan, lipat siku belakang lutut, terkadang punggung kaki. Bentuknya bisa basah bisa kering.

 

Ada bahasa awam yang mengatakan eksim basah dan eksim kering. Basah karena baru terjadi atau infeksi atau karena di garuk garuk sehingga basah.Atau karena infeksi bakteri kering jarena sudah menahun digaruk garik jadi tebal.

 

 Itu bentuknya semua tanda tanda eksim adalah gatal gatal kambuhan, tempat tempat tertentu ada faktor bakat dalam keluarga, dari sumber lainnya, munculnya exim hingga kini belum diketahui secara pasti.

 

Akan tetapi, berbagai penelitian sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Diantaranya kelainan genetik,riwayat penyakit dalam keluarga warisan sifat genetik dalam keluarga. Kemudian adanya gangguan sistem imun tubuh.

BACA JUGA:Ini 9 Manfaat Konsumsi Bunga Rosella Untuk Kesehatan Salah Satunya Adalah Obat Batuk Pilek

Ada juga beberapa penyebab eksim yang dapat dipicu faktor lain  atau bahkan memperburuk gejalanya. Diantaranya perubahan hormon. Alergi makanan, misalnya alergi terhadap susu sapi, telur, kacang, kedelai, seafood, atau gandum. Juga karena paparan alergen dari lingkungan, seperti suhu dingin atau panas, udara kering, bulu hewan, debu, asap rokok, atau serbuk sari tanaman. 

Sumber: