Catat, Ini 9 Kecamatan Di Kabupaten Tanggamus Rawan Bencana Alam. Berikut Rinciannya

Catat, Ini 9 Kecamatan Di Kabupaten Tanggamus Rawan Bencana Alam. Berikut Rinciannya

Catat, Ini 9 Kecamatan Rawan Bencana Alam. Foto Zepta Heryadi--

 

RADARTANGGAMUS.CO.ID- Sedikitnya ada sembilan Kecamatan di Kabupaten Tanggamus, Lampung mempunyai potensi bencana alam seperti gempa bumi, longsor, puting beliung, banjir dan rob.

Ke sembilan kecamatan tersebut yaitu,  Kecamatan Airnaningan, Kecamatan Ulubelu, Kecamatan Kota Agung Timur, Kecamatan Kota Agung, Kecamatan Kota Agung Barat, Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS),

Kecamatan Semaka, Kecamatan Pamatangsawa, Kecamatan limau, Kecamatan Cukuh Balak dan Kecamatan Kelumbayan.

Potensi bencana ini karena kabupaten berjuluk Begawi Jejama Ini selain banyak derah perbukitan juga terdapat sungai yang cukup besar.

Dalam penelitian banjir dan gempa bumi ini terbagi menjadi tiga tingkatan  yakni, kelas rendah, kelas sedang dan kelas tinggi.

Menurut analisis wilayah yang termasuk dalam klasifikasi kelas rendah seluas 187.364,82 Hektar, kelas sedang 71.454,95 Hektar dan kelas tinggi 26.726,24 Hektar,

Untuk bencana banjir kelas rendah 220.592,08 Hektar, kelas sedang 34.404,94 Hektar dan kelas tinggi 30.548,99 Hektar serta gempa bumi kelas rendah 92.341,21 Hektar, kelas sedang 112.376,12 Hektar dan kelas tinggi 80.828,67 Hektar.

Setiap hujan daerah yang sudah dipetakan tersebut kerap terjadi bencana longsor, terutama wilayah dibawah perbukitan yang disertai dengan meluapnya air sungai sehingga menimbulkan banjir,

Sementara diwilayah pesisir pantai air laut sering pasang dan menimbulkan rob. Pristiwa bencana alam seringkali menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar sehingga perlu dilakukan kajian pengurangan risiko terhadap bencana.

Wilayah yang memiliki tingkat ancaman bencana tinggi, perlu diantisipasi dan diminimalkan risiko akibat bencana sejak dini,

sehingga perencanaan dan penyusunan pembangunan tata ruang serta wilayah sangat diperhitungkan terutama daerah dengan tingkat kerentanan yang tinggi terhadap bencana. (*)

Sumber: