Jelang Libur Nataru, Stok Kebutuhan Bahan Pokok di Kota Yogyakarta Dipastikan Aman

Jelang Libur Nataru, Stok Kebutuhan Bahan Pokok di Kota Yogyakarta Dipastikan Aman

Pj Walikota Yogyakarta saat melakukan pengecekan stok bahan pokok di Pasar Beringharjo Yogyakarta (dok.Pemkot Yogyakarta)--

RADARTANGGAMUS.CO.ID - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memastikan ketersediaan kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) tersedia cukup alias aman.

Diakui Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, stok kebutuhan bahan pokok terutama beras dipastikan tersedia cukup, karena sejauh ini suplainya sudah melebiho dari angka kebutuhan konsumsi masyarakat di Kota Yogyakarta.

"Seluruh stok pangan seperti beras, gula pasir, dan telur ayam tersedia dan memadai sampai akhir tahun," ujar Sukidi, Selasa, 14 November 2023.

Dipaparkan Sukidi, untuk cadangan beras sampai 2023 sudah terhimpun 65,05 ton yang disimpan bekerjasama dengan PT Tarumartani.

"Sehingga ketersediaan pangan di Kota Yogyakarta sampai akhir tahun nanti tercukupi," katanya.

Bahkan, tambah Sukidi, suplai beras hingga kini sudah melebihi angka rata-rata kebutuhan pangan di Kota Yogyakarta, sehingga stok tidak akan terkendala.

"Kebutuhan beras di Kota Yogyakarta dalam satu minggu mencapai 1.164 ton, sedangkan suplai beras berada di kisaran 1.504 ton," jelas Sukidi.

Kembali disampaikan Sukidi, cadangan beras yang dimiliki Kota Yogyakarta hingga kini belum digunakan, karena skema pemanfaatannya ketika kondisi kritis. Hal itu sesuai dengan peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2019 tentang cadangan beras Pemkot Yogyakarta.

"Cadangan beras dapat digunakan ketika terjadi bencana alam dan rawan pangan kronis karena kemiskinan," katanya.

Sementara, untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pangan, Pemkot Yogyakarta menjalin kerjasama dengan beberapa daerah.

"Kerjasama yang dilakukan dengan Klaten, Sukoharjo dan Purworejo untuk alokasi beras. Sleman dan Bantul untuk bawang merah, telur, daging ayam, dan cabai," katanya.

Hal itu dilakukan, karena Kota Yogyakarta tidak memiliki lahan sawah yang besar, hanya 25 hektar dengan luasan yang kecil-kecil.

"Makanya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, yang bisa kita lakukan dengan bekerjasama dengan daerah-daerah penyangga," pungkasnya. (*)

Sumber: