Pemkab Pringsewu Peringati HKN Ke 59

Pemkab Pringsewu Peringati HKN Ke 59

Peringatan HKN ke-59 di UMPRI Pringsewu ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Asisten Administrasi Umum Setdakab Pringsewu didampingi Rektor UMPRI Pringsewu dan lainnya. --

PRINGSEWU,RADARTANGGAMUS.DISWAY.ID -Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum untuk mewujudkan sistem kesehatan nasional yang lebih kuat dan mampu menghadapi tantangan.

 

Hal tersebut dikatakan Pj.Bupati Pringsewu Adi Erlansyah diwakili Asisten Administrasi Umum Setdakab Pringsewu Hasan Basri, S.E., M.M. pada acara peringatan HKN ke-59 di Graha KH.Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) Pringsewu, Selasa (21/11).

 

Sistem kesehatan yang kuat ini, kata dia, akan dapat diwujudkan melalui transformasi sistem kesehatan melalui 6 pilar transformasi untuk perubahan yang lebih baik, yaitu, pertama bahwa layanan kesehatan primer adalah layanan kesehatan yang diberikan pada tingkat pertama yaitu Puskesmas dan jaringannya. 

 

"Layanan kesehatan ini harus dapat memberikan layanan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat terutama daerah terpencil dan tertinggal," katanya, pada acara yang dihadiri Sekdis Kesehatan Pringsewu Imanda Amin Abri, S.KM., M.M., Kabid Kesehatan Masyarakat Rahmadi Basyari, S.Kep., M.M., rektor beserta civitas akademika UMPRI dan UAP, pimpinan RSUD dan swasta, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, BPJS kesehatan, organisasi profesi bidang kesehatan serta para tenaga kesehatan di Kabupaten Pringsewu. 

 

Kemudian, kedua, layanan rujukan dilakukan dari akses layanan kesehatan yang susah menjadi lebih mudah, ketiga, tranformasi sistem ketahanan kesehatan, dari industri kesehatan yang bergantung keluar negeri menjadi mandiri di dalam negeri dan dari sistem kesehatan yang rentan di masa wabah menjadi tangguh.

 

"Yang keempat, transformasi pembiayaan kesehatan, dari pembiayaan yang tidak efisien menjadi transparan dan efektif, kemudian kelima, transformasi SDM di bidang kesehatan, dari tenaga kesehatan yang kurang menjadi cukup dan merata, serta keenam, transformasi teknologi kesehatan, dari sistem informasi yang terfragmentasi menjadi terintegrasi dan dari teknologi kesehatan yang tertinggal menjadi terdepan," paparnya.

 

Lebih lanjut dikatakan bahwa transformasi kesehatan tidak dapat terwujud tanpa transformasi budaya kerja para insan kesehatan. Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh tenaga kesehatan, pegawai dan pejabat pemerintah agar dapat bekerja secara kompeten, jujur serta selaras dalam mengawal dan menyukseskan transformasi kesehatan yang lebih maju dan berintegritas. 

 

Sumber: