Stunting Tetap Jadi Program Prioritas, Kecamatan Pematangsawa di Tahun Ini, Berikut Langkahnya

Stunting Tetap Jadi Program Prioritas, Kecamatan Pematangsawa di Tahun Ini, Berikut Langkahnya

Kecamatan Pematang Sawa akan tetap prioritaskan program pencegahan stunting tahun ini. Foto ilustrasi bkkbn--

 

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Di Kabupaten Tanggamus, stunting masih menjadi persoalan serius. Hal itu lantaran ada beberapa pekon yang masih menjadi lokasi focus (lokus) stunting.

Sehingga di tahun 2024 ini, sejumlah program guna mengantisipasi stunting masih akan terus berjalan termasuk dukungan dari anggaran dana desa.

Salah satu kecamatan yang terus berupaya mengantisipasi tingginya angka stunting di tahun 2024 ialah Kecamatan Pematangsawa.

Camat Pematangsawa, Syafruddin, mengatakan bahwa stunting tetap menajdi fokus untuk diantisipasi pada tahun ini kendati di wilayah Pematangsawa tahun ini tidak menjadi lokus stunting di tahun 2024.

”Akhir 2023, angka stunting di angka 3,56 persen, artinya sudah jauh menurun namun tetap kita himbau masyarakat agar supaya membiasakan hidup sehat, Langkah pencegahan sejumlah program dari dinas kesehatan dan juga pekon akan tetap kita gulirkan,”kata Syafruddin belum lama ini.

Peranan pekon juga lanjutnya penting terhadap penanganan stunting, yang mana menurutnya sesuai dengan peraturan Kemendes.

Bahwa penanganan stunting tetap dianggarkan pada tahun 2024 ini.

ADD yang diperuntukan bagi penanganan stunting masih jadi faktor penting dalam penanganan dan pencegahan stunting.

“Program pencegahan stunting, kolaborasi antara program dari dinas kesehatan dan juga pekon baik itu berupa makanan tambahan atau program lainnya,”ujarnya.

Disisi lain, Pemkab Tanggamus terus intens mengadakan dan melaksanakan rapat koordinasi (rakor).

Yang melibatkan seluruh pihak guna mengantisipasi angka stunting, terakhir rakor terkait stunting dilaksanakan pada akhir Desember 2023 lalu.

Pj. Bupati Mulyadi Irsan dalam arahannya dihadapan seluruh peserta rakor.

Mengharapkan agar semua pihak baik itu pekon, kelurahan, bidan desa dan petugas puskesmas.

Sumber: