Tanah Longsor di Pringsewu Rusak Kandang Ternak Warga

Tanah Longsor di Pringsewu Rusak Kandang Ternak Warga

Anggota DPRD Pringsewu Anton Subagiyo saat meninjau lokasi rumah warga yang terancam longsor di Sidodadi Pekon Wates Timur Kecamatan Gadingrejo--

PRINGSEWU,RADARTANGGAMUS.DISWAY.ID - Bencana tanah longsor terjadi di dusun Sidodadi pekon Wates Timur kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu belum lama ini. 

Beruntung tanah longsor itu tidak ada korban jiwa. Karena, longsor tanah hanya menimbun kandang ternak entok di belakang rumah milik Suminah warga setempat. 

 

Selain itu ada 4 rumah milik warga Sidodadi Pekon Wates Timur dinyatakan terancam terjadi longsor susulan saat di musim penghujan diawal tahun 2024 seperti ini. 

"Setiap musim hujan di malam hari kita nggak bisa tidur. Kami sangat khawatir akan terjadi longsor susulan. Karena, sudah pernah terjadi tanah longsor menimbun kandang ternak itik dan entok pada mati semua. Kami berharap pemkab Pringsewu bisa membangun talud supaya tidak terjadi tanah longsor susulan," Kata Suminah. 

 

Hal senada juga disampaikan warga lain Sutinah, mendesak pemkab Pringsewu agar segera bisa membangun talud antisipasi tanah longsor. 

"Kalau malam hari sudah mendengar hujan turun saya nggak bisa tidur dan sangat takut akan terjadi tanah longsor. Bahkan, kami hanya warga biasa sudah lama mengusulkan ke pak bayan. Tapi sampai sekarang tidak juga direalisasikan, " Kata dia. 

 

Sementara itu, Anggota DPRD Pringsewu, Anton Subagiyo langsung turun meninjau di pekon Wates Timur, Selasa (9/1). Karena, adanya tebing dengan ketinggian 5 meter dengan panjang sekitar 200 meter yang dibawah terdapat 4 rumah warga berpotensi terjadi tanah longsor susulan segera menindak lanjuti bersama pihak terkait supaya dapat segera di bangun talud. 

"Oleh karena itu saya ketua fraksi Golkar akan ber koordinasi dengan BPBD agar segera ke lapangan untuk mengetahui yang sebenarnya. Saya akan mendorong perlunya Peta rawan bencana di kabupaten Pringsewu sebagai acuan agar pembangunan yang selaras dengan alam bisa diwujudkan. Bahkan, jika APBD ngak mampu akan kita usulkan ke pusat, "pungkasnya. (*) 

 

 

 

Sumber: