Kenalkan Hukum Kepada Remaja Melalui Program Jaksa Menyapa

Kenalkan Hukum Kepada Remaja Melalui Program Jaksa Menyapa

Kepala Seksi Intelijen Kejari Tanggamus Apriyono,S.H,M.H bersama Jaksa Fungsinya Ires,S.H memberikan penjelasan mengenai Kenakalan Remaja dan Narkotika melalui siaran RRI Pro 2. Foto Ist--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanggamus melaksanakan kegiatan Jaksa Menyapa di Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 FM, Bandar Lampung,Kamis 24 Oktober 2024.

Program Jaksa Menyapa tersebut mengambil tema kenakalan remaja dan narkotika.Kepala Seksi (Kasi) Intelijen, Apriyono dan Jaksa Fungsional Ires, didapuk menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut 

Kasi Intel Kejari Tanggamus,Apriyono dalam pemaparannya menjelaskan bahwa kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma,aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi dari masa anak-anak ke dewasa.

Sedangkan narkotika adalah zat atau obat yang berasal,dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

BACA JUGA:Melalui RJ, Kejari Tanggamus Bebaskan Terdakwa Lakalantas Maut di Pugung

BACA JUGA:Tingkatkan Sinergitas, Sat Resnarkoba Polres Tanggamus Silaturahmi ke Kejari Tanggamus

Apriyono juga memaparkan mengenai jenis kenakalan remaja yang meliputi seks bebas, penyalahgunaan narkotika,tawuran antar pelajar,kebut-kebutan di jalan raya,peredaran pornografi di kalangan remaja dan konsumsi minuman berakohol.

Menurut Apriyono ada dua faktor penyebab kenakalan remaja yaitu faktor internal seperti perubahan biologis dan sosiologiskrisis identitas,kontrol diri yang lemah

Lalu ada faktor eksternal seperti perceraian keluarga,teman bergaul yang kurang baik,komunitas lingkungan tempat tinggal kurang baik 

"Dalam mengatasi kenakalan remaja perlu memperkuat kontrol diri,remaja harus pandai memilih teman lalu adanya motivasi dari keluarga,guru,tenan sebaya dan memperkuat keimanan kepada tuhan,"ucap Apriyono.

Ia juga menjelaskan mengenai narkotika yang terbagi dalam tiga jenis golongan.Untuk narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan seperti opium ganja,heroin, amfetamin, metamfetamin,etkatinon

Sedangkan narkotika golongan II adalah narkotika berkhasiat pengobatan yang bisa digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Lalu untuk narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan dalam mengakibatkan ketergantunga.

"Dampak narkotika secara fisik,seperti kerusakan sistem syaraf,HIV Aids,kerusakan hati dan gagal ginjal, penurunan sistem kekebalan tubuh. Dan dampak psikisnya lamban kerja,ceroboh kerja,sering tegang dan gelisah, hilang kepercayaan diri,apatis,penuh curiga,menjadi ganas,sulit berkonsentrasi,"terang Apriyono.

Sumber: