Fenomena Ikan Naik ke Daratan di Pantai Tanggamus, Begini Penjelasan BMKG

Fenomena Ikan Naik ke Daratan di Pantai Tanggamus, Begini Penjelasan BMKG

Warga beramai-ramai mengambil ikan yang naik ke permukaan Pantai Kota Agung. Foto Andriansyah --

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Kemunculan ikan ke daratan pantai Kota Agung, Kabupaten Tanggamus pada Selasa malam 5 November 2024 menjadi perbincangan hangat, baik di media sosial maupun masyarakat pesisir Kota Agung.

Menanggapi fenomena tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi perilaku ikan sehingga naik ke daratan.

BMKG menjelaskan bahwa faktor tersebut mulai dari perubahan suhu air, tingkat oksigen dan arus laut yang kuat menjadi faktor utama ikan naik ke permukaan, bahkan terkadang mendekati pantai.

“Ketika suhu air meningkat akibat panas ekstrem atau cuaca tertentu, kandungan oksigen di dalam air dapat berkurang. Hal ini membuat ikan kecil cenderung bergerak ke permukaan atau perairan dangkal untuk mencari oksigen,” jelas BMKG dalam keterangannya.

BACA JUGA:Fenomena Ribuan Ikan Naik ke Daratan Pantai Kota Agung, Begini Analisa Dinas Perikanan Tanggamus

BACA JUGA:Kemunculan 5 Ekor Buaya di Pantai Harapan Pekon Penyandingan Buat Warga Resah

Selain faktor suhu dan oksigen, bahwa arus laut yang kuat bisa membawa ikan-ikan dari dalam samudra ke perairan dangkal.

"Saat arus laut membawa ikan-ikan kecil ke permukaan, terkadang mereka tidak bisa melawan arus kuat tersebut untuk kembali ke perairan dalam,"kata keterangan BMKG.

Selain perubahan suhu dan arus laut, faktor lain seperti kualitas air laut juga turut memengaruhi kondisi ikan. Kualitas air yang menurun akibat ledakan alga atau perubahan kualitas air laut bisa berdampak pada kesehatan ikan, memicu mereka untuk naik ke permukaan.

Fenomena ini juga terkadang dikaitkan dengan potensi gempa bumi atau tsunami, meskipun belum ada bukti langsung yang mengaitkannya secara pasti.

BMKG menegaskan bahwa ikan sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Untuk itu, BMKG akan terus memantau aktivitas seismik di laut dan segera menyampaikan informasi jika terdapat potensi bahaya.

BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi kebenarannya.

“Masyarakat sebaiknya tenang dan selalu memantau informasi resmi dari BMKG, terutama jika ada indikasi cuaca buruk atau gempa bumi yang bisa memengaruhi kondisi laut,” tambah BMKG.

BMKG juga menjelaskan bahwa perubahan kondisi lingkungan laut, seperti angin kencang dan hujan lebat, dapat memengaruhi perilaku ikan. Selain itu, beberapa spesies ikan juga memiliki siklus migrasi tertentu yang bisa memengaruhi keberadaan mereka di perairan dangkal.

Sumber: