Dewan Pertanyakan Anggaran Perawatan Taman Kota

Dewan Pertanyakan Anggaran Perawatan Taman Kota

KOTAAGUNG - Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus menyayangkan kondisi Taman Ir. Soekarno, Kotaagung yang kondisinya tidak terawat. Keberadaan taman sebagai tempat berkumpul dan berekreasi keluarga harusnya bisa menjadi icon di ibukota kabupaten. Yang membuat dewan geram adalah adanya dana perawatan, namun hal itu rupanya tidak juga mengubah tampilan taman yang berada tepat dirumah dinas bupati tersebut. \"Kalau besaran anggarannya kami kurang tahu, tapi dana pemeliharaannya ada,\"kata Anggota DPRD Tanggamus, Kurnain. Ia melanjutkan perawatan taman kota tersebut tidak di limpahkan ke satu dinas, namun ada beberapa dinas. Nah, dinas mana saja itu Politisi NasDem ini mengaku dibagian pertamanan dan kecamatan. \"Bagian perawatan cat dan rumput, kalau tidak salah kecamatan. Tapi kalau lampu dan fasilitas bermain anak kita belum mengetahui pasti,\" kata Kurnain. Menurutnya, tidak seharusnya taman yang digunakan sebagai warga untuk bersantai tidak dirawat. Sementara Pemkab sudah menganggarkan dana pemeliharaan, tentunya hal ini bisa menimbulkan pertanyakan oleh masyarakat tentang anggaran pemeliharaan selama ini.\"Kalau itu tidak terawat mereka kemanakan anggaran pemeliharaannya,\"jelasnya. Terkait masalah ini, lanjutanya ia dalam waktu dekat bersama anggota lain akan membicarakan hal tersebut, jika perlu dinas yang membidangi akan dipanggil guna menanyakan tentang penggunaan anggaran tersebut.\"Dalam waktU dekat akan kita panggil dinas tersebut,\"pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, Ruang Terbuka Hijau atau taman kota yang berada di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus terkesan tidak terawat. Pasalnya, selain banyak fasilitas bermain anak-anak rusak dan lampu penerang padam juga rumput tumbuh subur. Belum lagi tembok tribun yang sudah usam. Bahkan, fasilitas umum seperti toilet sejak dibangun selalu terkunci, sehingga tidak bisa digunakan. Berdasarkan pantauan Radar Tanggamus, kondisi taman yang berada di depan rumah dinas Bupati itu jika malam disebut-sebut kerap digunakan muda-mudi untuk berbuat tindakan mesum. Ironisnya, banyak diantara pelaku tersebut adalah siswa-siswa yang masih menggunakan seragam sekolah.(Zep)

Sumber: