Kendati Banjir Rob Telah Surut, Warga Kapuran Masih Was-was

--
RADARTANGGAMUS.CO.ID--Puluhan rumah kampung nelayan yang berada di Lingkungan Kapuran Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung dilanda banjir rob, pada Kamis 29 Mei 2025.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus bersama Polres Tanggamus telah melakukan identifikasi dan pendataan rumah warga terdampak banjir rob.
Kasi Humas Polres Tanggamus, AKP M. Yusuf, mengatakan fenomena gelombang pasang air laut ini menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan merendam puluhan rumah warga.
Selain itu mengakibatkan genangan air laut di sejumlah titik, termasuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan dermaga Kota Agung.
BACA JUGA:Waspada Ancaman Cuaca Ekstrem, BPBD Tanggamus Lakukan Simulasi Gempa dan Banjir
BACA JUGA:Kapuran Banjir Rob Lagi, 9 Rumah Rusak Diterjang Ombak
“Gelombang laut sempat menggenangi area TPI dan dermaga, membawa serta material berupa pasir dan krokos (tanah lumpur), yang mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan,"ujar M.Yusuf.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi ini cukup mengganggu aktivitas ekonomi warga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang ikan.
M. Yusuf menjelaskan bahwa sedikitnya 20 rumah warga di Lingkungan Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, turut terdampak. Rumah-rumah tersebut terendam air laut dengan ketinggian mencapai sekitar 20 Cm.
"Kami juga menemukan kerusakan pada struktur tanggul laut (sea wall) sepanjang kurang lebih 20 meter yang mengalami patah dan anjlok akibat kuatnya gelombang. Hal ini tentunya meningkatkan kerentanan wilayah terhadap banjir rob lanjutan,” ungkap AKP Yusuf.
Kasi Humas mengungkapkan, berdasarkan keterangan Ketua RT 16 Kelurahan Pasar Madang, Suparmin, menyampaikan bahwa gelombang pasang telah terjadi sejak Selasa, 27 Mei 2025, dan berlangsung secara intens setiap pagi antara pukul 05.00 hingga 09.00 WIB.
Ia juga mengungkapkan bahwa ini bukan kejadian pertama, namun kali ini dampaknya lebih luas dari biasanya.
“Menurut Suparmin air mulai naik sekitar pukul 05.00 WIB dan puncaknya terjadi menjelang pukul 07.00 WIB. Banyak warga yang terpaksa memindahkan barang-barang ke tempat lebih tinggi untuk menghindari kerusakan,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, Polres Tanggamus telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, pemerintah kecamatan, serta perangkat desa dan kelurahan setempat untuk melakukan pendataan kerusakan, memberikan bantuan darurat, dan menyiapkan langkah mitigasi ke depan.
Sumber: