Kawanan Gajah Kembali Masuki Kebun Warga

Kawanan Gajah Kembali Masuki Kebun Warga

SEMAKA - Kawanan gajah liar kembali masuk ke perkebunan milik warga yang ada di Kecamatan Semaka. Seperti kemarin misalnya (15/1) mamalia darat terbesar dengan nama ilmiah Elephas Maximus ini terlihat memasuki kebun di Pekon Sidomulyo kecamatan setempat. Dengan kembali turunnya gajah keperkebunan ini membuat warga merasa khawatir, sebab selain merusak kebun, kawanan gajah juga dikhawatirkan masuk keperkampungan dan membuat kerusakan. Kepala Pekon Sidomulyo Boniran, Kecamatan Semaka mengatakan, kawanan gajah ini sudah sejak Juni 2017 lalu, dan hingga saat ini belum juga terselesaikan. Kondisi ini tentu membuat warga resah, sebab tanam tumbuh seperti pepaya,pisang dan kelapa menjadi rusak apabila gajah sudah masuk keperkebunan. \"Yang lebih dikhawatirkan itu apabila kawanan gajah ini menyerang warga, sementara kami tidak bisa berbuat banyak, kalau warga nekat mengambil tindakan tegas ini justru menyalahi aturan sebab gajah adalah salah satu hewan yang dilindungi undang – undang,” ujar Boniran, Selasa (16/1). Oleh karena itu, Boniran berharap adanya peran pemerintah setempat dalam mengatasi konflik gajah ini. Jika dibiarkan, maka kedepannya bisa terjadi lebih parah lagi dari yang sekarang.\"Kita berharap Pemkab Tanggamus menanggapi dengan cepat dan sigap terhadap permasalahan ini. Karena ya kasian para warga yang resah setiap malam harus merasakan gangguan dari gajah. Ya, semoga cepat ada solusinya agar warga tentram dan aman,\" kata dia. Sementara itu, Asisten Bidang Ekobang Setkab Tanggamus, FB.Karjiyono mengaku sudah mengetahui adanya informasi kawanan gajah yang kembali memasuki wilayah Kecamatan Semaka.” Iya, kita sudah tahu, maka dari itu besok (hari ini 17/1) pemkab bersama instansi terkait seperti TNBBS, BKSDA dan Dishut Lampung akan menggelar rapat di Pekon Karang Agung Kecamatan Semaka,” katanya. Terpisah, anggota DPRD Tanggamus dari Fraksi PDI Perjuangan Buyung Zainudin meminta agar pemkab cepat bergerak dalam mengatasi konflik gajah yang ada di Kecamatan Semaka. Namun disisi lain, Buyung Zainudin juga mengaku bahwa permasalahan anggaran menjadi kendala dalam menyelesaikan konflik gajah di Semaka. \"Kurangnya anggaran memang menjadi salah satu kendala hal ini terungkap dari beberapa kali hearing dengan dinas terkait saat membahas persoalan gajah, untuk itu kami akan membahasnya secara internal dan akan berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Lampung, dan apabila masih menemui jalan buntu, maka akan kami laporkan kepada Presiden RI,” tegas Ketua Komisi III itu.(ral)

Sumber: