Imunisasi Difteri di Rejosari dilaksanakan Rabu
KOTAAGUNG - Pelaksanaan imunisasi ulang dalam penanganan difteri di Pekon Rejo Sari, Kecamatan Ulu Belu mengalami perubahan jadwal yang tadinya Senin (22/1) menjadi Rabu (24/1). Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3), Taman Prasi,mengakui memang imunisasi sejatinya Senin (22/1). Hal ini sebagai bentuk outbreak response immunization (ORI). Namun agar bisa lebih maksimal dalam pelaksanaannya maka dimundurkan. \"Setelah rapat bersama pekan lalu akhirnya diputuskan baru bisa dilakukan Rabu, dari jadwal semula hari Senin. Dan nanti Rabu itu sudah pasti, tidak bisa mundur lagi sebab 30 Januari laporan pelaksanaan ORI sudah harus diterima pusat,\" kata Taman mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus, Senin (22/1). Mundurnya pelaksanaan imunisasi ini, lanjut Taman bukan karena adanya kendala teknis. Untuk estimasi yang akan diimunisasi tetap kisaran 600 orang terdiri usia 1 tahun sampai 19 tahun. Kemudian logistik dari vaksin dan peralatan lainnya juga sudah siap dan sekarang disimpan di Puskesmas Ulu Belu yang pada pelaksanaannya nanti baru dikirimkan ke lokasi, sebab di Puskesmas Pembantu Pekon Gunung Sari, tidak ada ruang untuk penyimpanan. \"Kalau persiapan semuanya sudah beres, tinggal pelaksanaannya saja, sebab ini langkah response yang wajib dilakukan dalam menangani penyakit,\" kata dia. Secara gambaran rencana dari 600 orang itu akan dilayani di empat titik, sehingga dalam satu hari bisa selesai. Untuk pagi dilakukan pada sasaran yang pasti seperti anak sekolah atau orang yang ada di dalam pekon. Sedangkan siang hari dilakukan penyisiran, bisa saja pada pagi harinya orang tersebut pergi dan baru pulang siang. Taman juga mengaku, hasil uji laboratorium yang diambil dari MF (6) suspect difteri hasilnya memang negatif difteri. Namun karena Tanggamus sudah ditetapkan harus lakukan ORI maka tetap dilaksanakan. Dalam hal ini Tanggamus juga beruntung batal untuk ORI seluruh, hanya di lokasi didapatnya suspect difteri. Nantinya imunisasi tersebut gratis karena stok vaksin ditanggung pusat dan daerah menanggung tenaga serta akomodasinya. Dalam imunisasi itu harus genap tiga kali, dengan jarak, imunisasi pertama, lalu satu bulan kemudian, dan enam bulan berikutnya. Atau Januari-Februari-Agustus. Klasifikasi pemberian imunisasi untuk usia 1-5 tahun akan diberi vaksin DPT-Hb, usia 5-7 tahun diberi vaksin DT, usia 7-19 tahun diberi vaksin TD, semua masing-masing tiga kali. Saat imunisasi diharapkan semua warga kondisinya sehat, jika sedang sakit ditunggu sembuh dulu, nanti ada penyisiran dan barulah diimunisasi. Dalam ORI difteri ini juga akan disiapkan penanganan dampak imunisasinya, seperti pingsan karena takut disuntik, atau alami gejala lainnya. Untuk itu sudah disiagakan RSUD Batin Mangunang untuk penanganan rujukan. (ral)
Sumber: