Penyumbatan Pada Usus, Perut Terus Membesar, Sultan Mahbuhillah Butuh Uluran Tangan
WONOSOBO - Rozali dan Armanah, pasangan suami istri yang tinggal di Dusun III, Pekon Negeri Ngarip, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, kesulitan biaya pengobatan anaknya yang menderita sakit pada bagian usus. Akibatnya, Sultan Mahbuhillah, bayinya yang baru berusia 2,5 bulan itu tidak bisa dirawat di Rumah Sakit dan hanya di rawat dirumah orang tuanya karena keterbatasan biaya. Sultan Mahbuhillah didiagnosa menderita penyumbatan pada usus, sehingga buang air besar tidak lancar. Akibatnya, perutnya dari hari ke hari semakin membesar. Bahkan saat ini hampir seukuran dengan bola voli. Ukuran perutnya mendominasi ukuran tubuh bayi mungil tersebut. Rozali dan Armanah mengaku, dulu anak ketiganya itu lahir normal. Namun setelah lahir, terus-terusan menangis, merasa aneh, lantas ibunya membawa ke bidan yang ada di Pekon Banjar Sari, Kecamatan Wonosobo. Kemudian bidan mengantarkan ke RSUD Batin Mangunang untuk mengetahui secara pasti penyakitnya. Setelah rontegen, diketahui adanya sumbatan pada usus. Diduga itu menghambat keluarnya kotoran. \"Katanya dulu ini harus dioperasi, karena ususnya ada yang menyumbat. Kalau untuk operasi katanya bisa habis Rp70 jutaan,\" ujar Armanah lirih. Lantaran tingginya biaya, Rozali diminta untuk membuatkan keanggotaan BPJS bagi si anak. Sebab tidak bisa jika menggunakan keanggotaan BPJS orang tuanya. \"Kami sudah urus-urus untuk membuat BPJS, nanti katanya mau diselesaikan sama Pj Kepala Pekon, mudah-mudahan cepat beres,\" ujar Rozali. Rozali mengaku, selain masalah BPJS, harapannya juga ada bantuan materi. Sebab untuk sebuah operasi butuh menunggu dan itu dibutuhkan untuk biaya hidup selama di rumah sakit. \"Katanya kalau operasi paling tidak di RS Abdoel Moeloek, Bandar Lampung, di sini tidak bisa, jadi harus dirujuk,\" kata Rozali. Pria yang hanya bekerja sebagai buruh tani ini mengaku berat dengan kenyataan hidup yang dihadapi keluarganya. Untuk itu dirinya berharap ada uluran tangan dari pihak mana pun agar bisa menolong. Rozali mengaku, mungkin hanya jalan operasi yang bisa ditempuh untuk penyembuhan anaknya tersebut. Sebab selama ini pengobatan dengan orang pintar sudah dilakukan namun belum menunjukkan hasil. (Uji)
Sumber: