Breakwater Rusak, Pemukiman Warga Terancam

Breakwater Rusak, Pemukiman Warga Terancam

KOTAAGUNG- Masyarakat di Lingkungan Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus mendesak pemerintah segera memperbaiki breakwater (pemecah ombak) yang saat ini kondisinya rusak parah. Tanggul penahan abrasi yang dibangun pada tahun 2016 itu sudah rusak. Akibatnya, ketika laut pasang bukan hanya bangunan rumah warga yang terancam, bahkan makam yang berada diwilayah itu sebagian sudah tergerus. “Kami khawatir ada ombak besar. Tanpa alat pemecah ombak pasti dampaknya langsung ke pemukiman warga. Jadi harus cepat diperbaiki sebelum kejadian buruk menimpa,” kata Ahmad warga setempat. Menurutnya, alat pemecah ombak yang terbuat dari batu kubus berongga yang terpasang dibibir pantai ini ambruk berserakan. Hampir sebagian bangunan pemecah ombak yang rusak. \"Ini membahayakan karena saat ini musim angin dan laut pasang sehingga bisa membuat abrasi pemukiman,\"ujarnya. Ahmad mengatakan, tanggul pemecah ombak yang dibangun menggunakan APBD Tanggamus rusak karena dihantam gelombang. Gelombang laut terus mengikis wilayah hingga 30 meter dari bibir pantai bahkan, pasca rusaknya bangunan itu ada beberapa rumah warga yang rusak karena hantaman gelombang pasang. \"Posisi rumah saya sekarang tinggal sekitar 7 meter jarak dengan laut. Dulu sebelum tanggul itu rusak, ada sekitar 30 meter jaraknya,\" jelasnya. Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Tanggamus segera melakukan penanganan terhadap tanggul pemecah obak yang hancur. Jika tidak, mereka khawatir, sejumlah rumah warga yang berada di bibir pantai akan hilang ditelan ombak. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perikanan Tanggamus, Edi Nerimo mengatakan sedang berupaya mengatasi hal itu, sebab jika bicara masalah kelautan itu penanganannya di Provinsi, sementara untuk kejelasan pihaknya akan koordinasi terlebih dahulu dengan Provinsi apakah bangunan yang rusak itu bisa diperbaiki dengan menggunakan ke APBD Tanggamus atau tidak. \"Dalam waktu dekat ini kita koordinasikan ke Provisi,\"jelansya. Menurutnya, kerusakan breakwater dikarenakan adanya hantaman gelombang tinggi. Bahkan beberapa waktu lalu pemerintah sudah turun langsung meninjau lokasinya yang terkena hantaman gelombang. \"Ya memang ada bangunan dan makan yang tergerus, hal ini dampak dari rusaknya bangunan pemecah ombak tersebut,\"tutupnya. (Zep)

Sumber: