Kompolotan Pembobol ATM Asal Tanggamus dibekuk Polres Ternate

Kompolotan Pembobol ATM Asal Tanggamus dibekuk Polres Ternate

KOTAAGUNG - Empat pria asal Tanggamus dibekuk Polres Ternate, Provinsi Maluku Utara lantaran diduga menjadi pelaku pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dengan modus ganjal tusuk gigi di Kota Ternate. Saat ini Polres Tanggamus sedang berkoordinasi dengan Polres Ternate, Provinsi Maluku Utara guna melakukan pengembangan. Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili mengatakan, sementara ini pihaknya sedang mencari data laporan masyarakat Tanggamus. Tujuannya untuk menemukan rekam jejak kejahatan para tersangka di wilayah Bumi Begawi Jejama. \"Kami akan periksa dulu arsip laporan, apakah komplotan yang ditangkap di wilayah hukum Ternate itu, juga pernah melakukan kejahatan serupa di sini (Tanggamus, Red). Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan Polres Ternate,\" ungkap Kapolres Tanggamus melalui pesan WhatsApp, Minggu (4/2) siang. Alfis Suhaili juga terus mengimbau masyarakat, agar tetap waspada dan terus lakukan upaya pencegahan. Supaya peristiwa serupa dan aksi kejahatan lainnya tidak terjadi di wilayah hukum Polres Tanggamus. Empat tersangka sindikat pembobol ATM modus ganjal tusuk gigi asal Tanggamus yang berhasil dibekuk Unit Resmob Polres Ternate, Alfis Suhaili menjelaskan, antara lain adalah Padli (32) asal Pekon Sukabanjar, Kecamatan Kotaagung Timur dan merupakan seorang pelaut. Kedua adalah Erwin Syah (31) warga Pekon Way Liwok, Kecamatan Wonosobo. Berikutnya adalah Suwandi (47) dan Supriadi (32), keduanya adalah warga Pekon Bandarkejadian, Kecamatan Wonosobo. Kronologis penangkapan empat tersangka tindak pidana pencurian mesin ATM di Kota Ternate oleh sindikat pembobol ATM antarprovinsi asal Kabupaten Tanggamus, Alfis Suhaili menjelaskan, berawal pada Kamis (1/1) pukul 20.00 WIT. Kala itu, Unit Reserse Mobile (Resmob) Satreskrim Polres Ternate mendapatkan informasi dari salah seorang karyawan PT Suwadharma Sarana Informatika (SISI), bahwa ada beberapa mesin ATM di Kota Ternate telah dijebol oleh sekelompok orang tak dikenal. \"Dari informasi tersebut, Unit Resmob dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Ternate AKP Arinta Fauzi, bergerak cepat melakukan penyelidikan. Kemudian ditemukan tempat persembunyian komplotan tersangka di salah satu hotel di Kelurahan Gamalama,\" ungkap Alfis Suhaili. Kemudian sekitar pukul 22.30 WIT, setelah mengedintifikasi para pelaku, Unit Resmob melakukan penggerebekan. Alhasil polisi menangkap empat orang tersangka yang bertempat di Hotel Aston Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah. Petugas juga langsung melakukan penggeledahan di kamar hotel tersebut. \"Hasil penggeledahan, Unit Resmob Polres Ternate berhasil mengamankan sejumlah uang dan beberapa unit handphone dan kartu ATM. Para tersangka kemudian diamankan di Mapolres Ternate untuk diinterogasi, dan selanjutnya dilakukan pengembangan,\" jelas Alfis Suhaili mengutip hasil koordinasinya dengan Polres Ternate. Berikutnya, Unit Resmob melakukan pengembangan di sejumlalah mesin ATM di Kota Ternate. Pada saat penggembangan dan diminta menunjukkan tempat kejadian perkara (TKP), tersangka mencoba mengelabui dan melawan petugas untuk melarikan diri. Atas percobaan tersebut, petugas mengambil tindakan tegas dengan melumpuhkan pelaku. Selain membekuk empat tersangka, polisi juga menyita beragam barang bukti. Antara lain uang tunai berjumlah Rp5.500.000, 5 buah kartu ATM BCA, 5 buah kartu ATM BNI, 7 buah kartu ATM BRI, 7 buah kartu ATM Bank MANDIRI, 2 buah kartu ATM CIMB Niaga, 1 buah kartu ATM BTPN, 1 buah kartu ATM Maestro, 5 lembar bukti transaksi BRI dan Bank MANDIRI, 2 buah Surat Izin Mengemudi (SIM), 3 buah Kartu Tanda Penduduk (KTP), 5 buah dompet, 6 unit handphone berbagai jenis, dan 5 batang tusuk gigi. Dalam setiap aksinya, komplotan asal Tanggamus itu menggunakan modus operandi dengan mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi. Biasanya para tersangka mengincar mesin ATM yang sepi dari pengawasan petugas keamanan. Tusuk gigi itu diganjalkan di tempat masuknya kartu ATM. Saat korban mau masukkan kartu, kartunya keluar. \"Saat itulah pelaku akan berpura-pura menolong. Mereka akan mencoba untuk membantu memasukkan kartu ke dalam mesin. Pelaku pinjam kartu ATM korban, lalu bertanya nomor PIN-nya, ternyata memang tidak bisa. Setelah korban meninggalkan ATM, kemudian pelaku menukarkannya dengan kartu palsu. Setelah itu pelaku menguras saldo milik korban melalui mesin ATM,\" papar Alfis Suhaili. Masih berkaitan dengan penangkapan empat tersangka asal Tanggamus ini, kapolres mendapatkan beberapa catatan penting. Pertama, kelompok pelaku kejahatan asal Provinsi Lampung sebelum ke Maluku Utara, lebih dulu \"beroperasi\" di wilayah Jakarta dan daerah sekitar Jabodetabek selama empat bulan. Kedua, kelompok asal Lampung adalah kelompok bobol mesin ATM yang merupakan anggota transnasional organized crime atau sindikat kejahatan terorganisir antarprovinsi. (ayp/ral)

Sumber: