12 Tahun seolah “Menghilang”, MJ Pulang dalam Peti
KOTAAGUNG - Duka mendalam dirasakan Jakri (58), keluarga, dan sanak-saudaranya. Mendung keresahan sudah sedari Rabu (7/2) lalu, terus menggelayuti keluarga nelayan yang tinggal di Lingkungan Kapuran, Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung, Tanggamus tersebut. Pasalnya sudah sekitar duabelas tahun, Jakri hidup jauh dari putra kandungnya, MJ (30). Sayangnya begitu kembali ke kampung halaman, MJ harus pulang di dalam peti Sabtu (10/2) pagi, tak mampu melipur dalamnya duka yang dirasakan. Sebelum meninggal, pria satu anak itu dikabarkan berstatus terduga teroris dan ditangkap Dentasemen Khusus 88 Anti Teror di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Rabu (7/2). Sebuah rumah papan berukuran sedang bercat biru tepat di bibir Teluk Semaka Kabupaten Tanggamus, menjadi saksi bisu kedatangan jenazah MJ. Sudah sekitar duabelas tahun, pria tamatan sekolah menengah atas itu, merantau ke Pulau Jawa. Dalam kurun belasan tahun itu, bisa dibilang MJ nyaris tak pernah pulang. ”Jangankan mau sering pulang, sewaktu almarhum menikah saja, bapaknya hanya dikabari lewat telepon bahwa dia sudah menikah di Jawa. Kalau ibunya, memang sudah lama meninggal. Kami sama sekali nggak sangka kalau dia akan pulang ke kampungnya ini dalam peti,” ungkap salah seorang kerabat. Kilauan cahaya dari lampu rotator mobil Emergency Soekarno-Hatta Airport bernomor polisi B 2698 CZ, menyorot tajam memecah dinginnya udara di kawasan padat penduduk itu. Setelah melewati setapak kecil sekitar satu kilometer dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kotaagung, ambulans serta dua mobil pribadi lainnya, tiba di rumah duka pukul 05.40 WIB. Begitu pintu belakang mobil dibuka dan tampak sebuah peti kayu diturunkan dari mobil dengan dikawal ketat beberapa pria berpostur tegap, rintihan pilu dan isak tangis kerabat kontan memecah keheningan. Bahkan sempat ada seorang wanita paruh baya yang beberapa kali pingsan lantaran tak kuasa menahan sedih. Sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kapuran, jenazah MJ sempat disemayamkan beberapa saat di rumah duka. Kemudian dibawa ke Masjid Baitur Ridho Kapuran untuk disolatkan. Lurah Pasarmadang Isman Hadi saat ditemui di rumah duka, sempat sekilas mengatakan, bahwa dirinya bersama Kapolsek Kotaagung AKP Syafri Lubis berangkat ke Jakarta untuk menjemput jenazah di Jakarta. Namun ketika dikejar lebih spesifik lokasi jenazah di Jakarta, Isman Hadi enggan berkomentar lebih jauh. ”Teman-teman, mohon maaf sekali ya. Ini saya dan Pak Kapolsek (Kotaagung) baru saja tiba. Maaf kami masih capek banget. Saya dan Pak Kapolsek menjemput jenazah almarhum di Jakarta dan benar Almarhum MJ adalah warga Kelurahan Pasarmadang ini. Itu saja yang dapat saya sampaikan. Selebihnya bukan wewenang saya. Silakan minta statemen langsung pada Pak Kapolsek,” kata Isman Hadi kepada Trans Lampung (grup Radar Tanggamus) Mendapati minim keterangan dari Lurah Pasarmadang, upaya konfirmasi seputar kepulangan jenazah Almarhum MJ dilanjutkan ke Kapolsek Kotaagung. Namun lagi-lagi, hanya bahasa isyarat berupa gelengan kepala yang didapatkan. ”Maaf kami hanya bertugas menjemput jenazah almarhum. Selebihnya kami nggak ada kewenangan apa-apa dalam hal ini,” singkat kapolsek yang biasanya dikenal sangat terbuka pada wartawan itu. Demikian juga dengan Kasat Intelkam Iptu. Andi Yunara yang juga tampak menghadiri pemakaman almarhum. ”Kami hanya berupaya semaksimal mungkin, bagaimana proses pemakaman ini berjalan lancar dan kondusif,” kata Andi, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili. Dikutip dari poskotanews.com dengan link: http://poskotanews.com/2018/02/09/suami-istri-terduga-teroris-ditangkap-densus-88/, dari situ disebutkan Densus 88 Anti Teror telah menangkap pasangan suami istri (pasutri) di Jalan Jenderal Sudirman Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu pada Rabu (7/2). Berita bernarasumber Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Martinus Sitompul itu menuliskan, MJ ditangkap bersama istrinya berinisial Asn, lantaran dicurigai sebagai anggota jaringan kelompok teroris yang sudah beberapa kali beraksi di Indonesia. Salah satunya adalah aksi teror di Makassar, pada saat perayaan Malam Pergantian Tahun 2018. Masih dilansir dari portal berita serupa yang di-posting Jumat (9/2) pukul 19.53 WIB itu, Martinus Sitompul menyebutkan, dalam pemeriksaan diketahui terduga teroris MJ yang sehari-harinya menjual es itu, berasal dari Kabupaten Tanggamus, Lampung. Dia tinggal di Indramayu bersama Asn, istrinya.(ayp/rnn)
Sumber: