Tiga Pekon di Sumberejo Sandang Status ODF

Tiga Pekon di Sumberejo Sandang Status ODF

SUMBEREJO--Tiga pekon di Kecamatan Sumberejo dideklarasikan sebagai pekon open Defecation Free (ODF) atau terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Ketiga pekon tersebut yakni Pekon Tegal Binangun, Pekon Wonoharjo dan Pekon Simpang Kanan. Kegiatan Deklarasi Pekon ODF tersebut berlangsung di Balai pertemuan Pekon Tegal Binangun, Jumat (27/12). Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tanggamus Taufik Hidayat, Ketua Tim Verifikasi ODF Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Bertha Sitepu, Camat Sumberejo Mujiono, Ketua TP PKK Kecamtan Sumberejo Sri Rojetmi, kepala KUA dan sejumlah kepala pekon di Kecamatan Sumberejo. Kepala Diskes Tanggamus Taufik Hidayat memberikan apresiasi kepada tiga pekon di Kecamatan Sumberejo yang sudah resmi menyandang Pekon ODF. Menurut Taufik tantangannya sekarang adalah mempertahankan status ODF dan pola pikir masyarakat agar tidak BABS lagi dan bisa menjadi contoh baik bagi pekon lain yang belum ODF. \"Saya ucapkan terimakasih kepada camat, sekcam uspika, perangkat pekon dan PKK yang telah mendukung dan mengarahkan warga untuk berubah pola pikirnya, ini harus dipertahankan, \"ujar Taufik. Dijelaskan Taufik bahwa, tahapan yang dilakukan oleh Tim Verifikasi Diskes Provinsi Lampung adalah mengecek ketersediaan sarana buang air besar yang sehat dan sesuai standar seperti terdapat jamban dan pembuangannya di septic tank. \"Itu kalau ada jamban tapi kotoran masih dibuang dikolam atau sungai itu tidak bisa. Saat kemarin ditiga pekon ini rata rata pembuangannya masih belum di septic tank,\"terangnya. Dengan tambahan tiga pekon ODF ini lanjut Taufik maka kini Tanggamus total sudah ada 36 pekon yang ODF. \" Kami siap mendukung untuk memberikan pembinaan dan motivasi sehingga masyarakat sadar bahwa prilaku BABS itu tidak baik bagi kesehatan, sehingga pekon ODF bertambah syukur-syukur Kecamatan menyandang status Kecamatan ODF dan Kecamatan yang pertama ODF kalau bisa Sumberejo ini, \"pungkasnya. Sementara Camat Sumberejo, Mujiono mengaku perlu waktu sekitar dua bulan untuk merubah pola pikir masyarakat sehingga tidak lagi buang air besar sembarangan.\" Hampir setiap hari kader memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk dari BABS, alhamdulillah, saran dan masukan dari kita mereka mau menerimanya, \"ujar Mujiono. Dilanjutkan Mujiono bahwa ada beberapa masyarakat yang tidak mampu untuk membuat jamban sehat dan septic tank, lantas yang tidak mampu tersebut dibantu dari dana desa.\" Namun itu hanya sebagian kecil saja, mayoritas ditiga pekon itu swadaya masyarakat, kami Kecamatan, Diskes dan pekon hanya memberikan motivasi saja. Sebab selalu saya katakan bahwa BABS disungai itu sangat berdampak pada kesehatan, kalau itu dilakukan artinya kita sudah zolim sama orang, \"katanya. Kemudian terkait dengan target agar 2020 Kecamatan Sumberejo menjadi Kecamatan ODF. Mujiono mengaku siap bekerja keras dengan semua pihak agar hal itu dapat terwujud \" Kami akan bekerja keras bersama Uspika dan pekon agar semua pekon di Sumberejo ini ODF ditahun 2020,\" tandasnya. (ral)

Sumber: