Tinjau Jembatan Ambrol, Wabup Janji Lakukan Perbaikan Total

Tinjau Jembatan Ambrol, Wabup Janji Lakukan Perbaikan Total

WONOSOBO—Insiden ambrolnya lantai jembatan jembatan gantung yang menghubungkan Pekon Banjarnegoro Kecamatan Wonosobo dengan Pekon Kanoman Kecamatan Semaka pada Minggu (12/11) langsung direspon Pemkab Tanggamus, kemarin (13/11) Wakil Bupati Tanggamus Hi.Samsul Hadi,M.Pd.I langsung melakukan peninjauan kelokasi jembatan ambrol yang memakan korban tersebut. Saat meninjau jembatan gantung yang ambrol, wabup didampingi sejumlah pejabat pemkab,seperti Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus Romas Yadi, Kepala Diskominfo Sabaruddin, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPR, Ishak Basuki, Camat Wonosobo Asriyanto, Camat Semaka Edi Fahrurrozi, Kapolsek Semaka AKP Mujiono dan Kapolsek Wonosobo Iptu Andre. Disela peninjauannya tersebut, wabup sempat berdialog dengan warga yang tinggal disekitar Jembatan Banjarnegoro, kepada warga, Samsul mengatakan, bahwa pemkab akan berupaya untuk membangun jembatan penghubung antara Pekon Banjarnegoro Kecamatan Wonosobo dan Pekon Kanoman Kecamatan Semaka itu di tahun anggaran 2018 mendatang. \"Pembangunan jembatan ini akan kita prioritaskan. Mudah-mudahan pada Maret 2018 nanti sudah mulai pembangunannya, \" kata Samsul . Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut diprioritaskan lantaran kondisi jembatan memang sudah memprihatinkan dan sangat dibutuhkan oleh warga. Mengingat jembatan tersebut merupakan akses vital bagi warga di dua kecamatan yakni Wonosobo dan Semaka. Meski saat ini jembatan sudah sudah diperbaiki secara darurat oleh warga setempat dan sudah bisa dilalui, namun Samsul tetap berharap warga yang melintasi jembatan ini agar lebih berhati-hati hal itu karena kondisi jembatan yang sudah rapuh. \"Sementara ini jembatan sudah mulai bisa dilalui karena sudah diperbaiki oleh warga setempat. Meski begitu, saya berharap agar masyarakat lebih berhati-hati saat melintasi jembatan ini,\" kata wabup. Sementara itu Kepala Dinas PUPR Tanggamus, Riswanda Djunaidi melalui Kabid Bina Marga Ishak Basuki mengatakan bahwa pembangunan jembatan tersebut memang sudah masuk dalam program pembangunan dan akan dilakukan di Tahun 2018. \"Pembangunan jembatan ini akan kita lakukan di Tahun 2018, dengan panjang sekitar 80 meter dan lebar 6 meter. Total anggaran untuk pembangunan jembatan ini sekitar Rp 8 miliar, \" ungkapnya. Terpisah Kepala Pelaksana BPBD, Romas Yadi, mengatakan bahwa akan diambil langkah-langkah darurat sesuai dengan arahan wabup Samsul Hadi sambil menunggu jembatan tersebut dibangun permanen.\" Lantai serta seling yang sudah termakan usia akan diupayakan untuk diganti hal ini untuk antisipasi kejadian serupa terulang,” ujarnya. Secara teknis, lanjut Romas, untuk perbaikan jembatan pihaknya akan berkordinasi dengan Dinas PUPR.\"Anggaran perbaikan darurat sementara jembatan tersebut ditaksir Rp 150 juta, dan itu sudah termasuk penopang, lantai jembatan serta seling jembatan, disisi lain berkaitan dengan korban yang jatuh, masih kita lakukan pencarian hingga tujuh hari kedepan, dan akan kita perpanjang tiga hari jika ada permintaan dari keluarga,\"tandasnya. Dibagian lain, upaya pencarian Jasad Danang (16) masih terus dilakukan tim gabungan, hingga kemarin (13/11) tim belum berhasil menemukan jasad pelajar asal Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka yang hanyut kedalam Way Semaka.\"Jasad Danang belum berhasil ditemukan, \" kata salah satu anggota Tim Rescuer Basarnas, Heri. Menurutnya, sejumlah tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polisi dan warga sekitar sudah berupaya keras mencari jasad Danang dengan menggunakan perahu karet maupun menyisir sisi sungai. \"Untuk saat ini kita masih menggunakan satu perahu karet. Dan kemungkinan besok akan ditambah lagi menjadi dua perahu karet untuk menyisir aliran sungai mencari jasad Danang, \" ujar Heri. Menurutnya, ada cukup banyak kendala yang menghambat tim gabungan menemukan Danang. Selain arus aliran Way Semaka yang sangat keruh dan deras, masih banyaknya buaya muara yang berkeliaran di dalam air, membuat tim pencari tak bisa menyelam. Diberitakan sebelumnya, jembatan gantung penghubung antara Pekon Banjarnegoro Kecamatan Wonosobo-Pekon Kanoman Kecamatan Semaka pada Minggu dini hari (12/11) sekitar pukul 03.00 WIB memakan korban, dua orang tercebur kedalam sungai Way Semaka beserta sepeda motor yang dikendarai, satu korban berhasil selamat dan satu korban dan sepeda motor hanyut terbawa derasnya arus Way Semaka. Aparat gabungan dari BPBD Tanggamus, Badan SAR Nasional (Basarnas),Polsek Wonosobo, bersama warga masih berusaha melakukan pencarian terhadap Danang (16), sementara M. Ridho Pebrian (15) yang dibonceng oleh Danang berhasil selamat. Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili, melalui Kapolsek Wonosobo Iptu Andre Try Putra, mengungkapkan jika korban Danang merupakan pelajar yang beralamat di Pekon Sedayu Kecamatan Semaka Tanggamus Kronologis kejadian, lanjut kapolsek, korban bersama M. Ridho Febrian warga Pekon Banjar Negoro, Reza, Yoga, Aldi Saputra warga Sedayu, Bayu alamat Sukaraja dan Rapi warga Banjar Negoro melintasi jembatan dengan menggunakan  empat sepeda motor. \"Danang berboncengan bersama M. Ridho Pebrian (15) mengendarai sepeda motor honda beat warna putih. Karena lampu utama sepeda motor  korban dalam kondisi mati sehingga melintas lebih dulu,  sementara tiga motor berada dibelakang korban untuk memberikan penerangan rekan-rekan dari belakang\", kata Iptu Andre. Karena saat itu cuaca gelap, terus kapolsek,  sehingga korban Danang tidak melihat jika ada bagian lantai jembatan dari kayu yang ambrol sekitar 3 meter. \"Keduanya terjebur ke sungai Semaka bersama kendarannya. Beruntung M. Ridho bisa menepi ke pinggir sedangkan Danang terbawa arus sungai dan rekan-rekan korban meminta tolong warga sekitar. Saat ini polisi bersama warga sekitar telah melakukan upaya pencarian korban terbawa arus, mohon doanya semua agar segera diketemukan, \"harap kapolsek. Sementara itu korban selamat M. Ridho Pebrian , menceritakan saat terperosok dia sempat menarik tangan Danang tetapi terlepas. \"Saat menepi tangan Danang sudah saya pegang dan tarik ke tepi, namun sayang pegangan terlepas dari tangan saya\", ucap M.Ridho. Camat Semaka Edi Fakhrurozi melalui Sekretaris Camat Zaelani menyebutkan, sebenarnya jembatan gantung itu sudah ditutup warga agar tidak dilintasi. Namun entah bagaimana bisa rombongan pelajar itu bisa sampai melintasi jembatan gantung. Mungkin karena dini hari, mereka memaksakan diri untuk melintasi jembatan dengan membuka palang. \"Sepengetahuan kami, jembatan gantung itu sudah ditutup agar tidak dilintasi warga. Tapi kami nggak tahu, kok rombongan pelajar itu bisa sampai masuk jembatan yang sudah ditutup,\" ungkap sekcam.(uji/iqb)

Sumber: