Yanti Sayur Siap Majukan Pekon Kusa

Yanti Sayur Siap Majukan Pekon Kusa

KOTAAGUNG- \"Mohon doa dan dukungannya ya, bapak dan Ibu, saya salah satu calon Kepala Pekon Kusa,\"kata Wuryanti (44) Calon Kepala Pekon Kusa Nomor urut dua, ketika menjajakan dagangan sayurannya. Tekad Yanti Sayur begitulah warga akrab menyapanya untuk maju ke gelanggang politik tingkat pekon sudah bulat, begitu juga suaminya Solihin sangat mendukung keinginannanya. \"Niat saya untuk maju sebagai Kepala Pekon itu semata-mata ingin memberikan kontribusi bagi kemajuan pekon, terutama ibu-ibu bidang usaha kecil yang dinilai kurang perhatian. Serta menghidupkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan UMKM,\" demikian jawaban, setiap pertanyaan yang diajukan kepada Mbak Yanti Sayur ini, cukup diplomatis. Bagi warga setempat, dimana Mbak Yanti sudah tidak asing lagi, sosoknya dikenal sebagai pribadi yang lurus, jujur, ulet dan tidak gengsian. Walaupun Yanti keseharianya hanya sebagai penjual sayur keliling dengan motornya, namun masyarakat di pekonya tetap menaruh rasa hormat dan salut atas keuletanya. Bersama tiga anaknya, Yanti tinggal di Madang Atas yang merupakan Dusun dari Pekon Kusa. Dalam menjalankan usaha berjualan sayuran Wuryanti juga tidak pelit, tidak ambil untung banyak, kata warga disana. Dalam hati kecilnya ia niatkan juga untuk bisa membantu kepada sesama. Bagi keluarga yang bersatatus karyawan atau pegawai dengan gaji bulanan, tidak jarang ibu-ibu mereka sering mengambil sayuran dengan sistem \"ambil dulu\", nanti pembayaran atau pelunasan dibayar ketika akhir bulan, pas gajian. Begitu juga bagi mereka dari keluarga petani, tidak jarang ibu-ibunya membeli sayurannya dengan cara di barter, ada yang membayar dengan beras, dan lain sebagainya. Bagi Yanti semua itu tidak menjadi persoalan maupun beban, dijalaniya dengan rasa senang, ikhlas dan sabar, sehingga ibu-ibu banyak yang senang berbelanja sayuran kepadanya, bahkan menjadi pelanggan setianya.\"Ya tertariknya saya dikancah politik tingkat pekon ini, karena banyak mendengar keluhan masyarakat tentang kurangnya pemerataan pembangunan terutama infrastruktur. Kemudian minimnya kegiatan kepemudaan dan menumbukan usaha kecil,\"ujarnya. Tidak terasa seiring bergulirnya waktu, sudah hampir lima tahun Wuryanti menjalani usahanya, berkeliling, melewati jalan utama, jalan kecil, keluar masuk gang di pekonnya, sehingga hampir semua warga mulai dari tua, muda, laki, perempuan, apalagi ibu-ibu sudah sangat mengenal sosok yang akrab dipanggil Yanti Sayur ini. (Zep)

Sumber: