TI Jadi Solusi di Tengah Pandemi Covid-19
PRINGSEWU - Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini yang telah membawa dampak pada terbatasnya pergerakan manusia akibat social distancing dan physical distancing, menjadikan teknologi informasi (TI) memiliki peranan yang sangat penting, sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi pembatasan tersebut. Diantaranya dalam urusan pemerintahan, pendidikan, bisnis, ekonomi, kesehatan, bahkan urusan agama dan ibadah. Demikian beberapa kesimpulan dari penyampaian Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA dalam makalahnya yang berjudul \'Dampak Covid-19 pada Sektor Industri Teknologi\' pada kegiatan Video Conference yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Widya Gama, Malang, Jawa Timur. Menurut Fauzi, dari kediamannya di Pringsewu Barat, Kamis (30/4/20), dengan diterapkannya teknologi informasi dapat memberikan efisiensi waktu dan biaya serta tenaga, dan tanpa disadari bahwa kehidupan manusia saat ini telah memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi ini. Ia mencontohkan pemanfaatan teknologi informasi di tengah pandemi Covid-19 tersebut, diantaranya di bidang Pendidikan, yakni dengan mengadakan Class On-line, kemudian di bidang Pemerintahan dengan penyebarluasan informasi melalui website, sarana komunikasi melalui video conference. Selain itu, di bidang Bisnis dengan sistem e-commerce, bidang Sosial melalui media hiburan dan komunikasi serta social media, serta di bidang Kesehatan, untuk tujuan mapping dan tracking data persebaran Covid-19. Wakil Bupati Pringsewu juga mengungkapkan mengenai pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemkab Pringsewu di tengah pandemi Covid-19 ini, diantaranya untuk kegiatan sosialisasi dan seminar, doa bersama, serta musrenbang secara daring melalui video conference. Melalui video conference ini, menurutnya dapat meminimalisir biaya pelaksanaan kegiatan seperti untuk biaya transportasi, akomodasi, penginapan, dan lainnya. Dikatakan, kegiatan dengan memanfaatkan teknologi video conference diyakini akan banyak dilakukan oleh pemerintah nantinya. Wabup Fauzi juga mengutip pendapat dua orang pengamat mengenai dampak Covid-19 bagi industri teknologi informasi, diantaranya pendapat Ketua Umum Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) Andi Budimansyah yang mengatakan dalam kondisi seperti saat ini, semua membutuhkan internet, dan internet juga membutuhkan infrastruktur telekomunikasi. Sehingga untuk menghadapi Covid-19 ini diperlukan regulasi sederhana yang cepat dengan biaya yang wajar, termasuk untuk operator telekomunikasi, agar tidak ada biaya-biaya yang membebani pemerintah daerah. Namun demikian, tanpa adanya operator telekomunikasi, tentunya kita tidak bisa melayani kebutuhan internet untuk bekerja dan sekolah dari rumah. Sedangkan Founder IndoTelko Forum, Doni Ismanto Darwin, mengatakan social distancing yang dilakukan pemerintah mengubah perilaku sosial dan kerja masyarakat, dimana istilah working from home atau distance learning menjadi familiar dan dianggap peluang bagi operator telekomunikasi di sisi traffic data. (Mul)
Sumber: