Mukhlis Minta Pemkab Galakkan Progam Menanam dan Beternak
KOTAAGUNG—Anggota DPRD Provinsi Lampung Hi. Mukhlis Basri meminta kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Tanggamus agar ada terobosan baru dalam melayani masyarakat di Bumi Begawi Jejama ini, salah satunya dengan menggalakan program gerakan masyarakat kembali menanam dan beternak secara mandiri. \"Waktu luang masyarakat disituasi pandemi Covid 19 ini banyak, sehingga perlu ada terobosan baru untuk menghilangkan kejenuhan tersebut,\" ujar Mukhlis disela-sela Sosialisasi Peraturan Daerah No 4 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Pangan Keluarga serta Penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung, di markas LKS Alamanda baru-baru ini. Anggota Fraksi Gerinda ini melanjutkan, terobosan yang dimaksud adalah gerakan masyarakat kembali menanam dan beternak secara mandiri, sehingga nantinya setiap rumah akan berfikir dan berbudidaya tanaman pangan dan beternak sesuai dengan space yang dimiliki. Halaman rumah, teras, dan balkon bisa dimanfaatkan. \"Apalagi dalam situasi pandemi Covid 19, hampir semua orang work from home (WFH) dan tentu banyak waktu yang bisa digunakan untuk mengatasi kejenuhan, mengeksplor hobi serta lebih produktif,\"jelas Mukhlis. Masih kata Mantan Sekda Tanggamus ini, banyak tanaman non padi yang bisa dikembangkan di rumah, misal tanam cabe, kangkung, jahe, kunyit, ubi ubian, jamur dan lain-lain. Baik yang dikelola secara konvensional maupun secara hydroponic atau aquatic yang lebih menghemat tempat,\"Bisa dengan ternak ikan lele, mujair, atau budidaya ikan hias sekalipun. Intinya semua orang berfikit produktif,\" ucap Mukhlis. Oleh karena itu, lanjut Mukhlis ketahanan pangan ini perlu didukung semua pihak tidak kecuali LKS Alamanda dalam penyuluhan, pembinaan dan pemasaran. \"Program masyarakat mandiri ini cukup bagus dan pemerintah bisa memberikan anggaran untuk bantuan penyuluhan serta bibit dan benih ikannya,\"akunya. Ia menambahkan, dengan adanya kemandirian pangan masyarakat semacam ini diharapkan stock kebutuhan pangan di tanggamus bisa tercukupi dan tidak lagi ada ketergantungan masyarakat terhadap bansos. \"Kita cukup prihatin ketika banyak masyarakat yang berharap bansos segera turun sampai menunggu beberapa minggu, belum lagi ketika bansos turun pun tidak semua mendapatkan saat itu juga. Ada yang harus antri bansos tahap berikutnya,\" pungkasnya. (Zep)
Sumber: