Pengondisian Buku dan ATK Resahkan Kepsek

Pengondisian Buku dan ATK Resahkan Kepsek

KOTAAGUNG--Tindakan oknum yang belakangan diketahui bernama Rudi sebagai supplier (pemasok) buku disejumlah lembaga pendidikan mulai dari SD dan SMP se- Kabupaten Tanggamus dikeluhkan para kepala sekolah (Kepsek). Pasalnya, oknum tersebut diduga menjual buku dan alat tulis kantor (ATK) ke sekolah dengan cara memaksa, sebab jika kepsek tidak mau maka diancam akan dicopot dari jabatannya. Salah satu kepsek yang mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan kepada Radar Tanggamus mengaku ada orang penting dibelakang oknum penyuplai buku dan ATK ke pihak sekolah selama ini. Para kepsek tidak bisa berkutik karena kalau menolak diancam dicopot dari jabatannya. \"Dari sekian persen Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) ada pengadaan buku dan ATK. Nah, kami sebagai kepsek diancam oleh orang penting tersebut pengadaannya harus dari oknum itu,\"katanya. Menurut sumber ini, isi dan kualitas buku yang disuplai tidak sesuai dengan mekanisme yang ada, begitu juga dengan ATK lainnya seperti spidol dan tinta printer. Sumber ini mengaku praktik pengondisian itu sudah berjalan dua tahun terakhir. Dan selama itu para kepala sekolah hanya bisa terdiam mengikuti arahan dari Rudi.“Selaku pengorder buku dan ATK di lapangan, setiap Rudi datang ke sekolahan selalu menjual atau mengatasnamakan orang penting tersebut,” ungkapnya. Sumber ini melanjutkan nyaris semua sekolah mulai dari SD hingga SMP di Tanggamus penyuplai buku dan ATK dari Rudi.\" Lembaga SD ada 400 an, sedangkan SMP Negeri swasta ada 100 sekolah. Praktik ini sudah berjalan dua tahun. Kami sebagai kepsek merasa resah,\"tutupnya. Sementara itu ketika dikonfirmasi Rudi Gedibal membantah tudingan tersebut. Menurut pemilik percetakan banner di Kecamatan Gisting itu selama ini ia tidak pernah menjual buku, ATK atau sejenisnya ke sekolah-sekolah. Apalagi sudah menjual nama Wakil Baupati Tanggamus itu tidak benar. Artinya, informasi yang berhembus selama ini bohong dan sudah merusak nama baiknya.\"Laporan itu bohong, saya bukan pemain buku atau ATK. Di Tanggamus ini setau saya pemain buku namanya Hendra beserta kawan-kawan, jadi bukan saya,\"kata Rudi. (Zep)

Sumber: