Abrasi Sungai Way Belu, Rumah Warga Nyaris Hanyut
KOTAAGUNGBARAT- Abrasi di Sungai Way Belu, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus kian parah. Akibatnya, satu rumah warga di Pekon Bandar Kejadian yang berada di pinggir sungai nyaris hanyut. \"Sekarang rumah saya hampir hanyut, karena jarak rumah saya dengan tebing sungai hanya sekitar setengah meter lagi,\" kata Saparuddin, warga setempat. Ia menambahkan, abrasi sungai Way Belu sudah berlangsung sejak 2019 lalu. Namun pada tahun 2020 abrasi kian menjalar mendekati pemukiman warga. Puncaknya terjadi pada 2021, hujan deras yang terjadi selama beberapa hari lalu menyebabkan banjir dan mengakibatkan tanah dipinggir sungai kian tergerus. \"Kalau banjir saya langsung ngungsi ke tempat tetangga, takut rumah hanyut kebawa banjir,\" ujar Saparuddin. Menurutnya, kondisi tanggul sungai Way Belu harus segera dilakukan penanggulangan secara permanen baik itu dibronjong maupun dibeton. Sebab, jika hanya dilakukan penanggulangan secara darurat maka percuma, karena selain tidak bertahan lama juga akan memperparah kerusakan sisi sungai. \"Kami berharap Pemerintah Kabupaten segera membangun bronjong atau tanggul beton. Karena kalau di tanggul darurat cuma pakai krokos lebih baik tidak usah, karena tambah parah. Sebab, tanah tebing sungai bakal ikut hanyut terbawa material krokos,\" terangnya. Sementara itu, Kepala Pekon Bandar Kejadian Zainadi mengatakan, kondisi tanggul sungai Way Belu di Pekon Bandar Kejadian memang sudah memprihatinkan dan membahayakan pemukiman penduduk. \"Dari Bendungan Way Belu sampai ke bawah jembatan Way Belu kondisi tanggulnya memang sudah pada mengalami abrasi, jadi harus segera ditanggulangi,\" katanya. Zainadi mengaku, pihak pekon sudah berulang kali mengusulkan penanggulangan sungai Way Belu ke Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Namun sayangnya hingga kini belum direalisasikan. \"Pekon sudah mengajukan proposal ke Pemkab, tapi nyatanya sampai sekarang belum di tanggulangi,\" tukasnya. (uji)
Sumber: