Cegah Kekerasan dan Perkawinan Anak, P2TP2A Gencar Sosialisasi

Cegah Kekerasan dan Perkawinan  Anak, P2TP2A Gencar Sosialisasi

KOTAAGUNG--Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanggamus mensosialisasikan pencegahan perkawinan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ketua P2TP2A Tanggamus, Ratnawiyah mengatakan sosialisasi sudah dilakukan disejumlah kecamatan seperti Kecamatan Ulubelu, Sumberejo, Airnaningan, Bulok, Kotaagung dan Kotaagung Barat.Dalam sosialisasi ini, P2TP2A melibatkan unsur kecamatan dan pemerintah pekon sebagai peserta kegiatan. \"Tujuan kegiatan ini kita ingin mensosialisasikan upaya pencegahan perkawinan terhadap anak apalagi dimasa pandemi ini karena dampak dari perkawinan anak itu sangat besar,\"kata Ratnawiyah, Minggu (24/10). Ratnawiyah menerangkan terkait dengan perkawinan anak dampak yang akan diterima kedepannya sangat besar seperti anak putus sekolah, potensi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), serta disisi lain anak yang menikah dibawah umur tidak akan mendapatkan buku nikah. Hal ini tentunya akan menyulitkan pihak pekon, maka daripada itu untuk mencegah hal tersebut pekon harus memahami hal tersebut sehingga perlu dilakukan sosialisasi. \"Sesuai dengan UU perkawinan anak yang baru. Nomor 16 tahun 2019 laki laki dan perempuan usia 19 tahun. Jadi sebelum usia 19 tahun anak tersebut tidak bisa menikah dan mendaftarkan di KUA, terkecuali mendapat dispensasi dari pengadilan,\"ujarnya. Kegiatan tersebut lanjutnya, melibatkan penateri dari P2TP2A Kabupaten Tanggamus serta dari lembaga pemerhati hak hak perempuan dan anak. Kegiatan itu sendiri mendapat respon positif dari kepala pekon yang hadir hal itu bukan tanpa alasan karena kakon sendiri selama ini belum begitu memahami kaitannya dengan perkawinan anak serta hak hak anak, dan UU perlindungan anak. \"Terlebih Kabupaten Tanggamus telah menjadi Kabupaten layak anak. Otomatis kakon harus responsif terhadap perempuan dan anak. P2TP2A akan semaksimal mungkin melakukan upaya pencegahan baik melalui sosialisasi, melalui media serta melibatkan kader PATBM yang ada di pekon,\"pungkas Ratnawiyah.(iqb)

Sumber: