Kerap Tergenang Saat Hujan, Pengendara Keluhkan Jalinbar Lakaran

Kerap Tergenang Saat Hujan, Pengendara Keluhkan Jalinbar Lakaran

WONOSOBO - Ruas jalan lintas barat (Jalinbar) Kabupaten Tanggamus tepatnya di Pekon Lakaran, Kecamatan Wonosobo, kerap terendam banjir akibat luapan air irigasi yang berada dipinggir jalinbar. Kondisi itu membuat para pengendara mengeluh, pasalnya kendaraan khususnya roda dua tidak bisa melintas akibat genangan air yang terlalu tinggi. \"Kalau banjir biasanya hampir selutut orang dewasa. Jadi kendaraan roda dua yang memaksa untuk tetap melintas sering mogok, karena mesinnya kemasukan air, \" kata Suhendar, warga setempat, kemarin (20/11). Menurutnya, banjir yang kerap menggenangi Jalinbar Pekon Lakaran disebabkan irigasi yang dangkal. Akubatnya, jika diguyur hujan dengan intensitas tinggi, air diirigasi dengan cepat meningkat dan meluap hingga ke badan jalan. \"Bukan hanya badan jalan saja mas yang terendam, tapi juga SPBU Lakaran sering ikut terendam akibat luapan air irigasi tersebut. Bahkan, pelayanan di SPBU sering dihentikan karena genangan airnya cukup tinggi, \" ujar pria yang akrab disapa Hendar itu. Hal senada juga disampaikan Fitriani, salah seorang pengendara. Menurutnya, kondisi jalinbar di Pekon Lakaran tersebut harus mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat. Mengingat, setiap diguyur hujan deras jalan tersebut selalu terendam banjir dan menyebabkan mobilitas warga terganggu. \"Ya semestinya segera ditanganilah. Karena kan jalan ini merupakan Jalinbar dan pada lalulintas, kalau terus dibiarkan tentunya akan berdampak buruk bagi kondisi jalinbar maupun SPBU di dekat jalan tersebut, \" ungkapnya. Ia berharap agar pemerintah segera mengatasi persoalan tersebut. Pasalnya, selain mengganggu mobilitas warga, banjir yang sering terjadi di Jalinbar juga bisa memicu terjadinya kecelakaan. Hal itu lantaran badan jalan sering dipenuhi oleh material yang terbawa banjir. \"Kalau banjir pasti jalannya dipenuhi sampah, seperti kayu ranting kelapa, batok kelapa, kayu, plastik dan batu. Tentunya, itu bisa membahayakan pengendara yang melintas. Untuk itu, kami berharap agar pemerintah segera mengatasi masalah banjir ini. Semisal, dengan melakukan normalisasi irigasi atau lain sebagainya, \" tukasnya. (uji)

Sumber: