Asponak: Tanggamus Sementara Aman Dari Wabah PMK

Asponak: Tanggamus Sementara Aman Dari Wabah PMK

KOTAAGUNG--Asosiasi Kelompok Peternak (Asponak) Kabupaten Tanggamus menyatakan untuk ternak sapi dan kambing di wilayah Kabupaten Tanggamus masih aman dari serangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Menurut, Ketua Asponak Tanggamus Rintoko, hingga saat ini belum ada kasus terjadi penularan PMK terhadap hewan ternak baik kambing maupun sapi di Tanggamus. Utamanya untuk ternak kambing yang mana Tanggamus merupakan salah satu sentra ternak kambing jenis lokal bersertifikasi Saburai masih aman dari PMK yang sangat mematikan. \"Kami dari Asponak juga terus memantau dan memonitoring kesehatan ternak Sapi dan Kambing di wilayah Tanggamus. Begitu juga membantu Pemerintah, memantau keluar masuknya ternak dari atau ke Tanggamus,\" terang Rintoko, Senin (11/7). Rintoko juga sangat mengapresiasi kerja cepat dari Dinas terkait dalam penanganan wabah PMK yang telah melanda beberapa daerah dan Provinsi di Indonesia. Dengan melaksanakan vaksinasi kepada hewan ternak untuk mengantisipasi dan memberikan kekebalan hewan ternak Sapi dan Kambing dari PMK. \"Kami dari seluruh anggota Asponak mengucapkan terimah kasih kepada Pemerintah Tanggamus melalui Dinas Peternakan Dan Perkebunan yang bergerak cepat. Melaksanakan vaksinasi PMK kepada ternak Sapi dan Kambing di Tanggamus. Semoga wabah PMK ini tidak menjangkiti di Tanggamus,\" ujarnya. Rintoko menambahkan, namun diharapkan Pemerintah Daerah tidak lengah untuk terus melakukan pemantauan keluar masuknya ternak Sapi dan Kambing. Khususnya yang masuk ke Tanggamus dari daerah daerah yang terjangkit PMK. \"Harapan kami kepada Pemerintah agar selalu waspada dan jangan lengah dalam memantau keluar masuk ternak, untuk antisipasi masuknya ternak Sapi atau Kambing yang berpotensi menularkan PMK,\" imbuhnya. Diketahui gejala PMK bisa dilihat secara langsung apabila hewan ternak terinfeksi virus penyebab PMK. Berikut ciri dan gejala PMK pada kambing dan domba lesi atau lepuh pada sekitar gusi, lidah, rongga mulut, dan bibir. Kemudian keluar air liur berlebihan (hipersalivasi), kematian pada hewan muda dan lesi kurang terlihat atau lesi pada kaki tidak terlihat Untuk gejala PMK pada ternak Sapi beberapa gejala di antaranya demam sampai 41° c dan menggigil, tidak nafsu makan serta penurunan produksi susu drastis (sapi perah) untuk 2-3 hari. Keluar air liur berlebihan bahkan menyisakan tetesan busa di lantai kandang dan air liur atau saliva terlihat menggantung. Hewan juga ternak terlihat lemas dan kuku terluka dan lepas serta sering menggeretakkan gigi, menggosokkan mulut, dan suka menendangkan kaki.(Win/ral)

Sumber: