Muhammad Idris, Anak Penjual Kerupuk dari Pringsewu Yang Berhasil Meraih Gelar Doktor

Muhammad Idris, Anak Penjual Kerupuk dari Pringsewu Yang Berhasil Meraih Gelar Doktor

Muhammad Idris raih gelar doktor. Foto Ist--

BACA JUGA:Manfaat Buah Markisa Untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Perlu diketahui bahwa Idris adalah anak keenam dari keluarga pasangan Kodir dengan delapan bersaudara yang masih bekerja sebagai penjual kue keliling di Pringsewu, sedangkan ibunya, Siti Juariyah, hanya mengurusi pekerjaan rumah tangga.

 

Ia pun menjalani kisah hidupnya dengan mencapai jenjang pendidikan sambil bekerja. Selain sebagai pengajar TPQ, marbot masjid juga menjaga staf OB di kampus, yang merupakan usahanya mencari nafkah selama kuliah.

 

Berkat kerja keras dan usahanya, pria berusia 33 tahun kelahiran 18 Februari 1990 ini memperoleh gelar Ph.D. Hal lain yang membuatnya bangga adalah gelar Ph.D yang diraihnya melalui Beasiswa Mora Schoolarship Kementerian Agama Republik Indonesia pada program 5.000 PhD pada tahun 2018 ini telah menduduki peringkat ke-114 dari 447 peraih beasiswa se-Indonesia.

 

Sebagai seseorang dari keluarga tidak berpendidikan, pencapaian ini tentu saja bersejarah. Baik ayah maupun ibunya tidak berpendidikan tinggi, ayahnya hanya tamat SD kelas 2 di sekolah umum (SR), dan ibunya hanya tamat SD. Namun berkat kegigihannya, dia mencatat sejarah keluarga.

 

Baginya yang terpenting adalah berusaha berdoa untuk melayani dengan sebaik mungkin. Berusaha untuk memberikan manfaat waktu dan pikiran yang baik bukan hanya untuk diri sendiri. 

 

Idris yang kini menjadi instruktur bersertifikat di STIT Pringsewu Lampung, juga spesialis di DPRD Kabupaten Pringsewu dan berperan aktif dalam organisasi kemasyarakatan.

 

 Tercatat aktif di Dewan Pusat Ikatan Pembicara Gerakan (ADP IKA-PMII), Dewan Pusat PERMA PENDIS INDONESIA, Ikatan Profesi dan Pidato Republik Indonesia, Mahasiswa SAKO Ma'arif NU Lampung, PW PERGUNU Lampung, PW LP Ma'arif NU Lampung, KONI Kabupaten Pringsewu dan PMII Pringsewu Mabincab. 

 

Sumber: