Daya Saing Indonesia Naik, Lampaui Jepang, India dan Filipina

Daya Saing Indonesia Naik, Lampaui Jepang, India dan Filipina

Sementara penilaian efisiensi pemerintahan, meskipun melalui kenaikan tetapi tidaklah terlalu signifikan. Penilaiannnya hanya nik 4 peringkat, dari posisi ke 35 pada tahun 2022 lalu, kini berada di peringkat ke 31 di tahun ini. 

Faktor yang menjadi kekuatan Indonesia di komponen ini meliputi efektivitas APBN, kemudahan prosedur memulai bisnis serta rasio cadangan mata uang asing per kapita. Kelemahannya adalah pada sektor penerimaan pajak, distribusi pendapatan, serta ketidakstabilan situasi politik.

Sedangkan komponen yang meskipun mengalami kenaikan tetapi merupakan yang terendah dialami pada infrastruktur. Indonesia hanya berhasil naik 1 peringkat dari peringkat ke 52 di tahun 2022, menjadi peringkat ke 51 di tahun 2023 ini. 

Untuk faktor yang mempengaruhi peningkatan di sektor ini meliputi komponen biaya telekomunikasi seluler, rasio pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), terjaganya jumlah paten yang dihasilkan, sebaran fasilitas layanan kesehatan, rasio pengguna komputer, serta efektivitas pengeluaran pada bidang kesehatan dan pendidikan. 

Berdasarkan hasil penilaian tersebut, LM FEB UI menggagas lima poin prioritas untuk dapat diimplementasikan guna lebih memperkuat daya saing Indonesia pada tingkat global, yaitu: 

1.Mengawal reformasi pemerintahan secara persisten, 

2 Percepatan pengembangan ekonomi luar Jawa 

3.Menyempurnakan infrastruktur digital 

4.Berkomitmen dalam transisi energi 

5.Mendukung pengembangan tenaga kerja berkompetensi tinggi.(*)

Sumber: