Fakta Tentang Ikan Sebelah. Terdapat Cerita Kisah Nabi Musa
Kisah ikan sebelah, antara perjalanan nabi Musa dan Khidir. Foto net--
RADARTANGGAMUS.CO.ID-- Ikan unik atau dengan penyebutan lain ikan pipih atau sebelah memiliki tubuh yang tidak lazim. Spesies yang hidup di perairan Samudra Hindia bagian barat, sri langka, afrika, durban dan perairan Indonesia ini.
Secara umum disebut fPardachirus marmoratus (flatfish) atau dikenal juga sebagai ikan pipih atau ikan sebelah. Selain bentuk yang tidak lazim, flatfish dalam legenda dikaitkan dengan kisah nabi Musa.
Ikan yang hidup di dasar lautan ini terdapat 700 macam spesies ikan yang berbeda, serta masuk dalam golongan kelompok Flounder, Halibut, Sole, Plaice, Dab, Turbot, dan banyak lagi.
Dalam akun resmi kkp.go.id di lautan Indonesia sendiri terdapat 28 spesies. Tapi, hanya enam spesis yang ada nilai komersial tinggi yakni jenis Botidae, Cynoglossidae, Citaridae, Pleuronectidae, Scoftalmidae serta Soleidae.
Dituliskan sejarah agama islam, Ikan pipih salah satu bekal yang dibawa nabi Musa ketika diperjalanan untuk mencari Nabi Khidir. Ikan itu sudah dalam keadaan matang atau berbentuk sayur yang dimasukan ke dalam wadah.
Ketika itu nabi Musa kelelahan dan beristirhat yang tidak jauh dari pesisir pantai, kemudian nabi Musa memakan sebagian daging ikan pipih hanya sekedar mengganjal perutnya, setelah kenyang Nabi Musa ketiduran.
Tidak ia sadari ternyata ikan yang sudah dimakannya sebelah hidup kembali dan mencari menuju laut.
Setelah terbangun dari tidurnya, lantas Nabi Musa kembali meneruskan pengembala nya untuk mencari Nabi Khidir.
Setelah berjalan sangat jauh Nabi Musa kembali beristirhat dan berniat untuk menyantap sisa ikan yang telah dimakan nya tadi, namun bertapa kagetnya ketika wadah sayur ikan dibuka sisa ikan tersebut sudah tidak ada.
Nah, cerita adanya ikan pipih atau sebelah ini sangat manarik. Pasalnya ada lima fakta yang sudah ditulis dalam Al-Qur'an.
1. Kisahnya tertulis dalam Al-Qur’an
Kisah tentang Ikan Sebelah beserta Nabi Musa ini bukan cerita hoax, namun Allah swt telah menuliskannya dalam Al-Qur’an surah Al-Kahf ayat 60-61,
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu mengambil jalannya ke laut itu.”
Sumber: perjalanan nabi musa