BKKBN Minta Semua Masyarakat Berperan Dalam Menurunkan Angka Stunting

Selasa 21-11-2023,07:24 WIB
Reporter : Zepta Heryadi
Editor : Zepta Heryadi

 

Oleh: Dody Suryawan

JAKARTA - Stunting adalah masalah kritis yang sangat mengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Indonesia. 

Menuntut pendekatan komprehensif serta harus melibatkan berbagai pihak dalam menanganinya. 

Menurut Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto.

Masyarakat wajib berkolabrasi. Hal ini berguna memastikan penurunan stunting 5,6 persen setiap tahunnya.

Supaya, Indonesia dapat mencapai target prevalensi stunting hingga 14 persen di tahun 2024 mendatang.

Pria yang akrab disapa Boni ini menjelaskan, di Indonesia telah mencapai kemajuan besar, seperti penurunan angka kemiskinan dan gizi buruk terhadap anak. 

Maupun peningkatan akses terhadap pekerjaan penuh dan perlindungan sosial.

Perlu diketahui, kata pria lulusan Institute of Technology Jepang ini, bahwa stunting merupakan urusan bangsa dan bersama-sama untuk dipecahkan. 

Contohnya, salah satu terobosan yang dilakukan Indonesia sehingga kemajuan tercapai adalah dengan mengembangkan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). 

Melalui Kampung KB Indonesia ini misalnya berhasil mengurangi prevalensi stunting, serta menurunkan angka kematian dan meningkatkan layanan kesehatan seksual maupun reproduksi. 

‘’Termasuk juga meningkatkan angka prevalensi kontrasepsi, menurunkan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi serta meningkatkan kesehatan ibu, dan menurunkan angka kesuburan remaja," 

kata mantan Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kelembagaan Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT, saat menerima Disway.id Group, di Jakarta (20/11)

Di samping itu pemerintah selalu melakukan segala cara dalam menurunkan angka stunting tersebut melalui alokasi pendanaan sebesar Rp 44 triliun. 

Kategori :