"Apakah kita akan kembali lagi seperti di tahun 2000an yang kala itu aksesnya hanya bisa lewat laut, nah untuk 5 pekon di wilayah darat sepakat untuk bergotong royong,"ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa jembatan yang menurut rencana akan dibangun menggunakan batang kelapa urung dilaksanakan.
Hal itu lantaran beberapa pertimbangan, seperti bentang jembatan yang cukup panjang yakni 12 meter.
Sehingga jika menggunakan batang kelapa maka dirasa tidak akan mampu menahan beban berat, sehingga diputuskan jembatan menggunakan sisa pondasi jembatan yang masih terpakai.
"Jadi material jembatan itulah kita pakai, lalu kita timbun dengan batu dan tanah, dari dasar sungai ke atas jembatan sekitar 2 meter, sisi kanan dan kiri jembatan kita gunakan batang kelapa agar tanahnya tidak tergerus,"ujarnya.
Kepala Pekon Way Nipah ini juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat khusus kepada pihak pihak yang telah membantu sehingga jembatan sementara tersebut bisa dibangun.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPRD Tanggamus dan juga Anggota DRPD Provinsi Bapak Azuwansyah yang telah memberikan bantuan, artinya tidak hanya saat dalam kondisi senang saja mereka hadir, akan tetapi mereka juga peduli saat masyarakat dalam kesulitan,"terangnya
Ia juga berharap, Pemkab Tanggamus dapat segera menindaklanjuti terkait pembangunan jembatan secara permanen kedepannya, hal itu bukan tanpa alasan lantaran jembatan saat ini hanya bersifat sementara.
"Mudah mudahan dalam waktu dekat ini tidak terjadi lagi banjir bandang seperti kemarin, jika itu sampai terjadi maka jembatan sementara ini kembali akan putus, kita harapkan upaya pembangunan secara permanen dapat segera dilakukan,"tandasnya. (*)