RADARTANGGAMUS.CO.ID--Pj Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan menghadiri Festival Seni dan Budaya Lampung dalam rangka memperingati hari jadi Ke 10 Museum Mini Kekhatuan Semaka di Pekon Sanggi Unggak Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS),Sabtu September 2024.
Kedatangan Pj Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan disambut secara meriah, dengan diarak menggunakan Alam Gemisekh diiringi pencak khakot menuju Museum Keratuan Semaka.
Turut mendampingi Pj bupati dalam kegiatan itu, Ketua TP PKK Tanggamus drg.Hellen Veranica Mulyadi,Pj Sekda Tanggamus Suaidi, Ketua DWP Tanggamus Hj. Lindika Rimau.
Pj Bupati Tanggamus sangat mengapresiasi terselenggaranya festival seni dan budaya Lampung tersebut.Sebab kata Mulyadi, merupakan suatu bukti nyata perwujudan komitmen bersama bahwa sebagai bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah,seni dan budaya sehingga menjadi kewajiban dan komitmen bersama untuk terus melestarikannya.
BACA JUGA:Museum Kekhatuan Semaka, Satu-satunya Museum di Kabupaten Tanggamus Lampung
"Alhamdulillah,ini menjadi suatu kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri. Saya sangat mengapresiasi adanya festival ini,kita betul-betul berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan seni budaya dan mengenalkan kepada generasi penerus kita,"ujar Mulyadi Irsan.
Mulyadi melanjutkan,Pemkab Tanggamus mendukung pelestarian budaya,harapannya bisa menjadi tanggung jawab semua masyarakat.
“Jangan sampai kita dipengaruhi oleh seni budaya yang berasal dari luar daerah yang tidak sesuai dengan adat ketimuran kita. Menjadi komitmen dan Insya Allah menjadi keberkahan untuk kita semuanya,"pungkas Pj bupati.
Sementara Tokoh Adat Pekon Sanggi Unggak, Kecamatan BNS, Abu Sahlan, mengatakan, Festival Seni Museum Kekhatuan Semaka, Ke 10 ini bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Lampung agar tidak punah.
Diungkapkan Abu Sahlan, bahwa Museum Keratuan Semaka merupakan salah satu museum yang sudah digitalisasikan.Museum yang terletak di Pekon Sanggi Unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, itu berdiri pada tahun 2015.
Dalam museum tersebut tersimpan benda-benda kuno dan bersejarah,di antaranya seperti baju perang dan pedang dari Kesultanan Banten, lalu ada juga keramik Dinasti Tan abad 11, pecahan keramik dari kerajaan Tumasek (Singapura) dan dari sisa kolonialisme Belanda.