RADARTANGGAMUS.CO.ID--Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus H. Nuzul Irsan mengaku prihatin atas kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg di wilayah Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Menanggapi hal tersebut, Nuzul Irsan meminta aparat hukum dalam hal ini, Polres Tanggamus untuk segera melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya praktik tidak sehat dalam distribusi Elpiji 3 Kg tersebut.
Menurut Nuzul,kelangkaan gas melon ini sangat mengganggu masyarakat, terutama pelaku UMKM yang sangat bergantung pada bahan bakar bersubsidi tersebut.
“Kami meminta Polres Tanggamus untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait dugaan permainan dalam distribusi Elpiji 3 Kg ini. Masyarakat berhak atas distribusi yang adil dan merata, tanpa ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi atau memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan tertentu,” ujar Odo Nuzul sapaan akrabnya.
BACA JUGA:Polsek Pugung Monitoring Pasokan Gas Elpiji di SPBE
BACA JUGA:Laporkan Jika Ada Agen dan Pangkalan yang Jual Gas Elpiji Diatas HET
Politisi PKB ini juga menegaskan bahwa jika terbukti ada unsur permainan dalam distribusi gas Elpiji 3 Kg, maka pihak yang terlibat harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami berharap tindakan cepat dari aparat penegak hukum dapat memberikan kejelasan dan mengakhiri dugaan penyimpangan distribusi ini. Masyarakat, terutama para pelaku UMKM, tidak boleh terus dirugikan,”imbuh Nuzul.
Nuzul yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Paslon Bupati-Wakil Bupati,Moh. Saleh Asnawi dan Agus Suranto itu juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan melaporkan setiap indikasi penyimpangan terkait distribusi gas melon.
"Ini adalah bagian dari komitmen kami utamanya Moh. Saleh Asnawi untuk menjaga integritas dan kesejahteraan masyarakat Tanggamus,” pungkasnya.
Sementara Ismunandar warga Pekon Purwodadi, Kecamatan Gisting menyatakan bahwa kelangkaan gas ini telah berlangsung cukup lama dan berdampak pada kehidupan sehari-hari serta usaha kecil di wilayah tersebut.
“Kami di sini kesulitan mendapatkan gas. Setiap minggu hanya ada satu kali distribusi, dan itu pun tidak cukup. UMKM di sini sampai harus menunggu lama hanya untuk mendapatkan satu tabung,” ujarnya.