RADARTANGGAMUS.CO.ID--Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Tanggamus menekankan kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk terus siaga mengawasi baik itu pengunjung maupun warga yang berada di pantai.
Hal ini disampaikan oleh, Kepala Disparbud Tanggamus Suyanto, terkait dengan peristiwa tenggelamnya dua korban yang terjadi di Pantai Kiluan Kecamatan Kelumbayan.
Menurutnya peran Pokdarwis sangat membantu untuk mengantisipasi dan memberikan pengamanan kepada warga maupun pengunjung. Sehingga kejadian tersebut jangan sampai terulang lagi.
BACA JUGA:Masuk 50 Besar ADWI 2024,Tim Kemenparekraf Kunjungi Desa Wisata Kiluan Negeri
"Tentu kita berharap kepada Pokdarwis, untuk meningkatkan pengamanan kepada warga maupun pengunjung di sekitar pantai untuk mengantisipasi agar kejadian ini jangan sampai terulang lagi,"kata Suyanto.
Suyanto menambahkan, secara umum pantai di Kiluan tidak seperti pantai lainnya yang sangat membahayakan yakni pantai dengan hamparan teluk dan ombak juga tidak terlalu besar. Namun secara pasti lanjutnya, dirinya belum mengetahui dimana persis kejadian tenggelam tersebut terjadi.
"Namun secara prinsip memang setiap pergerakan, apakah itu warga atau pengunjung harus dipantau oleh Pokdarwis, terlebih Kiluan merupakan objek wisata dan telah masuk 50 besar ADWI, dan Pokdarwis juga telah mengikuti berbagai latihan,"ujarnya.
BACA JUGA:Warga Hingga Kakon Inginkan Jalan Kiluan Negeri Mulus, Ini Kata Camat Kelumbayan
Sementara itu, dua korban yang masih anak anak ditemukan meninggal dunia lantaran tenggelam saat berenang di dermaga apung Pantai Kiluan.
Korban tenggelam tersebut yakni Pajar Agung (6) dan Dika (7). Kasat Polairud Polres Tanggamus, Iptu Zulkarnain mengatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, peristiwa itu terjadi pada pukul 16.00 WIB.
Kedua korban berenang tak jauh dari Pomat AL itu, luput dari pengawasan orang tua, kondisi air laut saat kedua korban berenang surut.
BACA JUGA:Masuk 50 Besar ADWI 2024,Tim Kemenparekraf Kunjungi Desa Wisata Kiluan Negeri
Namun sekira pukul 17.00 WIB air laut mulai pasang, dan diduga kedua korban terseret arus dan tenggelam.
"Warga setempat dan keluarga korban segera melakukan pencarian setelah kejadian. Pada pukul 17.30 WIB, kedua korban akhirnya ditemukan di sekitar dermaga apung dalam kondisi sudah tidak bernyawa," kata Iptu Zulkarnain mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rivanda, S.I.K., Selasa 15 Oktober 2024.