BNPB Kaji Penyebab Banjir Bandang dan Tanah Longsor

Selasa 11-08-2020,08:23 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SEMAKA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan survey dan pengkajian terkait banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Semaka khususnya di Pekon Way Kerap. Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB Warsito, mengatakan tim BNPB berada dilokasi minimal tiga hari . Hal ini untuk mengumpulkan data dan bahan guna mengkaji penyebab banjir yang terjadi diwilayah tersebut. \"Kami melakukan kaji cepat untuk melihat kondisi, mendata kerusakan, penanganan bencana dan korban. Kami lihat sementara untuk penanganan sudah berjalan baik,\" kata Warsito, Senin (10/8). Ia menambahkan, selama di lokasi tim akan setiap hari melaporkan ke BNPB hasil informasi yang telah didapat. Selanjutnya hasil informasi itu untuk pembahasan langkah penanganan selanjutnya. Dan berdasarkan informasi yang dihimpun sementara, lalu melihat bukti-bukti material banjir, air dan material berasal dari kawasan hutan sekitar lokasi banjir. Kawasan hutannya sendiri berupa perbukitan lalu airnya turun membanjiri lokasi banjir. \"Berdasarkan kondisi dan informasi yang didapat, dugaan penyebab bencana karena illegal logging dan perusakan hutan. Selanjutnya terus kami lengkapi untuk data lainnya,\"ujarnya. Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Ediyan M. Thoha melalui, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus Mansyurin mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dengan datangnya langsung BNPB untuk melihat kondisi lokasi banjir. BNPB, menurutnya akan melakukan pendampingan, pengumpulkan data informasi tentang bencana, dampak bencana, dan langkah yang harus dilakukan. “Kami berharap, dengan adanya pendampingan dari pusat, maka BNPB bisa meberi solusi agar bencana tidak terjadi lagi. Sebab dalam kurun satu tahun di lokasi yang sama sudah dua kali, terjadi bencana serupa.Pada prinsipnya setiap ada bencana kami laporkan ke pusat, dan sekarang direspon dengan kedatangan Tim BNPB,” ujar Mansyurin Ia menerangkan untuk rumah yang rusak dan terdampak totalnya 1.166 rumah, dengan rincian Pekon Way Kerap rusak berat ada 61 rumah, rusak ringan 253 rumah, Lalu satu masjid rusak berat yakni Baiturrahman, satu masjid rusak ringan yakni Al Huda, satu SD rusak ringan, SDN 2 Way Kerap. Dan jalan lintas barat Sumatera, sementara di Pekon Pardawaras tiga rumah rusak berat, rusak ringan 42 rumah. \"Lalu untuk yang terdampak atau terendam tapi tidak rusak ada di Pekon Kacapura 22 rumah, Pekon Sedayu 26 rumah, Sukaraja 273 rumah, Bangun Rejo 142 rumah, Kacapura 308 rumah, Sidodadi 24 rumah, Karang Rejo 12 rumah, untuk penanganan di lokasi ini akan berlangsung selama 14 hari. Selama masa itu akan dipulihkan kondisi masyarakat khususnya rumah warga, dan fasilitas umum,\"pungkas Mansyurin. (iqb)

Tags :
Kategori :

Terkait