Gagal Mangsa Kambing di Sedayu, Harimau Berpindah ke Pekon Sukaraja

Selasa 18-10-2022,20:58 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SEMAKA - Setelah menggegerkan warga Pekon Sedayu, kali ini giliran warga Pekon Sukaraja Kecamatan Semaka yang dibuat geger dengan keberadaan harimau. Kepala Pekon Sukaraja Sulistiyono mengatakan, pada Minggu (16/10) Malam dilaporkan ada harimau yang masuk ke pemukiman warga di Dusun Wonorojo, Pekon Sukaraja. \"Iya, waktu malam Senin harimaunya masuk ke pemukiman warga, tepatnya di depan halaman rumah Bapak Rusni dan Bapak Yanto di Dusun Wonorejo,\" katanya, Selasa (18/10). Keberadaan harimau itu tampak jelas di Dusun Wonorejo dan hanya terlihat satu ekor. Ia mengaku, berdasarkan hasil koordinasi dengan TNBBS dan WCS, pada Senin (18/10) Sore kemungkinan harimau masih berada di Dusun Wonorejo dan Dusun Wonosari. \"Kita sudah minta ke pihak TNBBS dan WCS untuk segera menindaklanjuti keluhan warga. Dan pihak TNBBS dan WCS akan melaporkan hal ini ke BKSDA untuk menyediakan perangkap,\" ungkapnya. Selain itu, ia juga mengaku, sudah mengimbau kepada warganya untuk tidak keluar malam jika tidak ada kepentingan. \"Serta bagi warga yang akan ke kebun supaya tidak sendirian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,\" pintanya. Sementara itu, Kepala Pekon Sedayu Sadi Fredianto mengatakan, sebelum berpindah ke Pekon Sukaraja, harimau hampir memangsa ternak warga di Pekon Sedayu. \"Pada Kamis Malam sekitar jam 12, kambing milik warga di Dusun Tumpak Bayur hampir dimangsa harimau. Untungnya kandangnya rapat, jadi cuma kupingnya saja yang kena cakar harimau,\" bebernya seraya mengatakan setelah itu keberadaan harimaunya berpindah ke Pekon Sukaraja. Sementara itu, Kepala Resort Sukaraja Atas Jubaidi mengaku, saat ini masih melakukan pemantauan terhadap harimau. Pemantauan tidak dilakukan dengan GPS karena harimau tersebut adalah harimau liar. \"Pemantauan dilakukan bersama mitra TNBBS yakni WCS, dengan cara berkeliling dan mencari informasi dari masyarakat,\" katanya. Menurutnya, hingga Senin (17/10) keberadaan harimau masih terpantau di Dusun Wonorejo Pekon Sukaraja. \"Kalau masyarakat yang melihat harimau itu ada satu ekor, tapi kalau dari jejak tapaknya ada dua ekor,\" terangnya. Ia mengaku, belum ada rencana untjk upaya penangkapan harimau. Sementara, pihak TNBBS dan WCS melakukan edukasi ke masyarakat secara dor to dor tentang bagaimana menghadapi konflik harimau. \"Belum ada rencana penangkapan, tetapi sudah kita edukasi masyarakat tentang bagaimana menghadapi konflik harimau,\" jelasnya. Sementara itu, Tim Konflik Satwa Liar SKW III Lampung Balai KSDA Bengkulu Irhamuddin mengatakan bahwa BKSDA sudah menerima laporan dari Kepala Sukaraja terkait adanya dugaan jejak harimau sumatera di Dusun Tumpak Bayur Pekon Sedayu dan Dusun Wonosari Pekon Sukaraja. Menindak lanjuti itu, kemudian tim mitigasi konflik yang terdiri dari SKW III Lampung BKSDA Bengkulu, Resort Sukaraja Atas SPTN I Semaka BBTNBBS, WCS-IP, YABI, MMP BBTNBBS, YJSI dan Masyarakat setempat yang tergabung tim satgas pekon melakukan penyisiran temuan jejak Harimau Sumatera di Dusun Wonososari Pekon Sukaraja dan ditemukan 2 jejak lama dengan ukuran 12 × 12 cm dan ukuran jejak 6 x 6 cm. \"Dari hasil temuan Jejak Harimau Sumatera, untuk sementara tim menyimpulkan bahwa terdapat 1 ekor individu Harimau Sumatera dewasa dan 1 ekor individu Harimau Sumatera Anakan,\" katanya. Ia mengaku, BKSDA akan memasang Kamera Trap (jebak) dan Kandang Jebak untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (uji)

Tags :
Kategori :

Terkait