BULOK--Persoalan impor kedelai menjadi persoalan selama ini. Guna mengantisipasi hal itu, Menteri Pertanian, didampingi Menteri Perdagangan, Ketua Komisi IV DPR RI, Gubernur Lampung dan Bupati Tanggamus tanam kedelai, di Dusun Umbul Solo, Pekon Banjarmasin Kecamatan Bulok.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bahwa tanam kedelai yang dilaksanakan di dusun Umbul Solo, Pekon Banjarmasin, Kecamatan Bulok. Guna mensikapi persoalan impor kedelai selama ini, dimana menurutnya dulunya sesuai perintah IMF semua harus impor dari luar negeri.
"Hari ini secara bersama, dengan Ibu Bupati, Pak Gubenur, Pak Menteri Perdagangan untuk menggairahkan kembali masalah kedelai ini, karena kedelai merupakan kebutuhan kita, kenapa selama ini diambil kedelai dari luar karena lebih murah, rakyat lebih senang tanam jagung daripada kedelai, karena hasilnya panen lebihbanyak,"kata Menteri
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, kunci daripada persoalan kedelai saat ini ialah harga dan bibit kedelai yang ditanam. Menurut Bang Zul jika kedua ini bisa diatasi maka persoalan kedelai tidak ada kendala.
"Jadi bibit yang bagus, dan harga yang murah. Saya kira jika bibit nya bagus hasil panen juga akan melimpah, karena saya tanya tadi, hasil satu hektar berapa dijawab tiga ton, nah jika bibit bagus satu hektar bisa lima ton harganya bisa mencapai 15 juta,"ujarnya.
Sementara itu, Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani mengapresiasi kegiatan tanam kedelai. Dimana menurutnya tanaman kedelai di Tanggamus tersebar dibeberapa kecamatan di Tanggamus.
"Lahan pertanian, kedelai di Tanggamus berjumlah 190 hektar tersebar di enam kecamatan, kita harapkan produksi kedelai semakin bagus sehingga apa yang menjadi sampaian dari Pak Mentan terkait dengan impor bisa kita atasi,"tandasnya. (iqb)