Dikatakan, ulah oknum nelayan nakal tersebut telah menyebabkan hasil tangkapan nelayan tradisional daerah itu anjlok.
Bahkan tidak sedikit yang merugi, karena biaya pengeluaran untuk operasional tidak sebanding dengan pendapatan didapatkan saat pulang melaut.
Menurut nelayan, pukat harimau adalah salah satu penyebab utama menurunnya produksi ikan di perairan tersebut.
Mereka, katanya lagi, dinilai tidak peduli dengan lingkungan sekitar, merusak biota laut sesuka hati dan membunuh ikan-ikan kecil.
"Oleh karena itu, kami meminta pihak terkait untuk dapat Segera menertibkan pukat harimau yang jelas-jelas dilarang beroperasi.
Jika tidak, maka kami akan mengambil sikap sendiri karena kehadiran mereka telah meresahkan," katanya.
Ia melanjutkan, sejauh ini memang tidak lagi nelayan di Pematangsawah melihat adanya kapal pukat harimau yang mencari ikan, terutama adanya larangan dari Kementerian Kelautan.
Tetapi jika itu mereka langgar maka nelayan sepakat akan membuat aturan sendiri dengan cara mereka sendiri."Dulu memang ada, tapi sekarang diwilayah kita aman.