Kemudian gadis yang memang sudah di siapkan dipersilahkan oleh kepala bujuang menduduki tempat yang disiapkan dengan berbaris rapih.
Nah, bujang yang memang sudah kumpul dari seluruh penjuru dipersilahkan duduk berhadapan yang diberi jarak sekitar 4 meter.
Setelah bujang dan gadis berduduk rapih, dua buah selendang diberikan masing-masing ke gadis dan bujang yang diiringi dengan music.
Setelah music berhenti bujang dan gadis yang kebetulan sedang memeng selendang diberi hukuman yakni joget berpasangan.
Tradisi ini sendiri susah ditemukan terkecuali permintaan dari yang punya hajat dan kepala bujang siap mencarikan gadisnya.
Seiring dengan kecanggihan tehnologi dan termakan zaman. Tradisi ini sendiri sudah mulai memudar.
Sudah jarang sekali dapat menikmati acara nyambai karena kini acara pernikahan banyak mengadopsi cara-cara nasional.
Dapit Perdian, tokoh pemuda Pekon Terbaya, Kecamatan Kotaagung, mengatakan pihaknya sangat menyayangkan semakin lunturnya salah satu budaya ini.