RADARTANGGAMUS.CO.ID--Pengepul Labu siam di Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) membuah berton-ton labu siam. Hal itu buntut kekesalan pengepul lantaran kurangnya permintaan.
Sugimin salah satu pengepul sayuran yang ada di Pekon Giham, Kecamatan Sekincau, mengatakan, bahwa hal tersebut dilakukan karena labu siam tidak laku di pasaran.
“Itu karena biasanya dari luar daerah misal dari Jakarta tiap hari minta sayuran ke agen, nah ini udah nggak lagi,”kata dia.
Sugimin menyampaikan bahwa sebelum harga labu siam terjun bebas hingga tidak ada harga lagi, bisa mencapai harga di angka Rp2.000 - Rp3.000 per Kg yang biasanya bertahan selama dua bulan, oleh karena itu pengepul pun enggan mengambil labu siam.
“Jadi ya tetap harus kita ambil, karena memang sebelumnya selalu kerjasama terus petani dan pengepul, karena kita juga kasian sama petaninya, kalau enggak diambil rasanya gimana gitu,” jelasnya.
Padahal, kata Sugimin, stok yang melimpah di Lampung Barat menjadi salah satu penyebab harga labu siam menjadi turun sampai tembus di angka Rp200 - Rp500 per kg.