Maka dari itu dirinya bersama anak buahnya membuang sebanyak 20-30 karung labu siam di pinggir jalan, sebab tidak dapat bertindak lebih kecuali dengan hal itu.
“Jadi ya terpaksa kita tinggalin juga ke pinggir jalan kemarin. Anak buah yang kemarin ninggalin di pinggir jalan, karena memang mau diapain lagi, udah kami kasih juga ke warga secara gratis, tapi masih nyisa lagi,” ucap Sugimin.
Sementara salah satu petani labu yang ada di kelurahan Pasar Liwa, Rasid menyampaikan bahwa harga labu sedang tidak stabil. Ini terjadi sudah hampir satu pekan.
"Sekitaran seminggu inilah harganya mulai turun karena memang permintaan dari pasar memang lagi sepi, tapi pasokan melimpah. Saat ini harga perkilo-nya cuma bisa dapat harga Rp500. Kalau dihitung-hitung juga modal tidak ketutup,” ucap Rasid.
Rasid berharap agar pemerintah dapat segera menangani permasalahan yang sedang di hadapi oleh petani labu siam yang terjadi di Lampung Barat.(*)