Meski begitu, wilayah Teluk Semangka jarang sekali disebut dalam sumber sejarah, meski permukiman kuno telah ada di bagian hulu yang disebut Way Semangka sejak abad 10 M,
dan ini dibuktikan beberapa bukti sejarah peninggalan kuno. Dalam absennya catatan sejarah di wilayah hilir atau teluk Semangka menjadi hal yang sangat menarik.
Melalui cara penalaran deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui survei geoarkeologi dan wawancara dari berbagai sumber,
ditemukan terdapat 15 titik permukiman di kawasan Teluk Semangka yang sekaligus berada di dataran limpahan banjir.
Artefak yang ditemukan dominan berupa fragmen keramik abad ke19 sampai 20 Masehi.
Hasil penelitian mengindikasikan permukiman tersebut sebagai sebaran dari pemukim awal marga saibatin yang mendiami wilayah Teluk Semangka.
Kemudian datang dari hulu di wilayah Liwa melalui sungai Semangka yang sangat curam dengan jarak pendek, setelah itu melintasi hutan dan punggung bukit.