JAKARTA,RADARTANGGAMUS.CO.ID--Bertebarannya informasi terkait beredarnya kuitansi bertuliskan Tanda Bukti Pembayaran Penggantian No. ID. (PLN) dengan mencantumkan biaya sebesar Rp 400.000, dipastikan merupakan bentuk upaya penipuan.
Pihak PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) yang namanya dicatut sebagai upaya modus penipuan ini, menegaskan bahwa semua transaksi menyangkut biaya listrik, saat ini terpusat lewat sistem digital Payment Point Online Bank (PPOB).
Tidak ada bentuk pelayanan dengan biaya melalui sistem mendatangi pelanggan dari rumah ke rumah.
Penegasan ini disampaikan oleh Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, sebagaimana dilansir dari laman Disway.Id.
BACA JUGA:Meriahkan HUT Kemerdekaan Ke 78 RI, PLN Gulirkan Promo Tambah Daya
Menurutnya belakangan ini memang kerap terjadi modus penipuan mengatasnamakan PLN. Modus yang digunakan pun beragam, ada yang dengan meminta untuk mendownload aplikasi tertentu, survei berhadiah hingga modus dengan mendatangi pelanggan dari rumah ke rumah untuk meminta biaya di luar ketentuan yang berlaku.
Untuk itu dia mengimbau masayarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan, khususnya yang mengatasnamakan PLN. Pihaknya juga sudah meminimalisir kejahatan seperti dimaksud, dengan maenyediakan layanan secara terpusat melalui PLN Mobile.
"Kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati atas tawaran ataupun pihak-pihak yang mengatasnamakan PLN dan meminta sejumlah biaya atau bayaran," ujar Gregorius.
Untuk yang viral belakangan ini keberadaan kuitansi mengatasnamakan PLN yang meminta biaya penggantian ID Pelanggan, dipastikannya tidak ada bentuk biaya pelayanan yang ditagih dari rumah ke rumah seperti itu.