Pembangunan Jalinkar Gisting-Kotaagung Tanggamus Hanya Wacana Atau Realita?

Pembangunan Jalinkar Gisting-Kotaagung Tanggamus Hanya Wacana Atau Realita?

Pembangunan jalan lingkar Tanggamus hanya wacana atau realita, jalan lingkar besar fungsinya mengingatkan ruas jalinbar kerap terjadi longsor dan menutupi badan jalan. Foto Freepix--

Anggaran yang cukup fantastis tersebut selain diperuntukkan bagi pembangunan akses jalan dan jembatan.

BACA JUGA:Mantap! 14 Ruas Jalan Di Lampung Diprediksi Rampung Tahun Ini

Juga akan diperuntukkan bagi ganti lahan warga yang terimbas wacana pembangunan Jalinkar.

Mengingat wacana pembangunan Jalinkar tersebut memerlukan anggaran besar, Dinas PUPR kala itu terus mengupayakan usulan melalui Kementerian PUPR.

"Awal pembangunannya di Pekon Batu Keramat Kecamatan Kota Agung Timur, Akan tetapi setelah dilakukan survey ulang hal tersebut tidak pas, Karena titik rawan longsornya ada di daerah itu,

Maka dari itu titik awalnya kita tetapkan di Pekon Sidokaton Kecamtan Gisting saat ini kita terus berupaya mengajukan bantuan realisasi jalinkar ini kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PU RI,”terang Hendra Wijaya saat itu.

BACA JUGA:Dua Ruas Jalan Tol Terpanjang di Lampung, Salah Satunya Terpanjang di Indonesia

Sudah semestinya, Jalinkar menjadi program serius dan terus dilakukan upaya progres usulannya.

Harapannya jika pembangunan Jalinkar tersebut terealisasi maka akses kendaraan jika sewaktu waktu longsor maupun jalan lintas barat amblas tidak terhambat.

Solusinya saat ini, memang ada jalan alternatif penghubung wilayah Timur dan Barat Kabupaten Tanggamus itu.

Jika sewaktu waktu jalan tersebut longsor dan tidak bisa dilewati. 

Jalan alternatif yang dimaksud yakni akses Pekon Kagungan sisi jalan Taman Makam Pahlawan, Kotaagung Timur, lalu Kecamatan Limau-Kecamatan Bulok-Pugung-Pagelaran.

Namun akses tersebut lebih riskan dan berisiko mengingat bahu jalan berbatasan langsung dengan laut.

Dan sisi kiri dan kanan jurang terjal, selain itu jarak tempuh juga memakan waktu lama, karena harus memutar, selain itu beresiko tinggi bagi kendaraan bermuatan besar.

Perbandingan jarak tempuh jika memang Jalinbar sewaktu waktu tidak dapat dilalui.

Sumber: