Gaduh di Diskominfo Tanggamus, Begini Penjelasan Kadiskominfo
Kepala Diskominfo Tanggamus,Suhartono foto dok pribadi--
RADARTANGGAMUS.CO.ID--Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tanggamus Suhartono angkat bicara terkait kisruh di Diskominfo Tanggamus mulai dari pembagian advertorial yang dituding tidak adil, tidak adanya transparansi anggaran hingga dugaan pemalsuan tanda tangan.
Menurut Suhartono terkait apa yang sedang ramai diberitakan di sejumlah media online hal itu karena terjadinya mis komunikasi antara kepala bidang (Kabid) Infokom Yoga dengan Bendahara Diskominfo Rizky alias Kimung.
"Pangkal semuanya ini kenapa bisa ribut-ribut karena dana bagi hasil (DBH) tidak cair sehingga pembayaran advertorial tidak semuanya terbayarkan full, karena uangnya memang nggak ada. Apa yang terjadi antara kabid dengan bendahara itu karena mis komunikasi, ya sama-sama capeklah dan panik saat itu dikejar deadline, harus semua dibayarkan sebelum 1 Januari, jadi sebanyak itu cuma Kimung seorang diri yang mentransfer ke rekening masing-masing media,sedangkan Yoga mungkin banyak juga yang nelponin,"kata Suhartono melalui sambungan telepon.
Kemudian saat disinggung mengenai adanya tidak adanya transparansi anggaran, Suhartono mengaku siap buka-bukaan asal dalam rangka pemeriksaan rutin inspektorat.
BACA JUGA:Jabat Plt Camat Bulok, Yusmanto Agung Akan Lanjutkan Program Camat Sebelumnya
BACA JUGA:Suhartono Terpilih Sebagai Ketua RAPI 03 Wilayah Tanggamus
"Kami siap buka-bukaan data jika dalam rangka pemeriksaan rutin inspektorat ataupun permintaan khusus dengan bersurat resmi. Memang betul keterbukaan informasi publik dijamin oleh undang-undang, namun terkait SPj ini tidak bisa, karena sifatnya rahasia negara, ada lembaga yang berhak untuk bisa membuka dokumen tersebut seperti inspektorat,"ucapnya.
Lalu, terkait isu, adanya dugaan pemalsuan tanda tangan, Suhartono dengan tegas membantah. Menurut dia, tidak ada tanda tangan pejabat di Diskominfo Tanggamus yang dipalsukan.
"Insya Allah itu tidak ada pemalsuan tanda tangan, tidak ada yang berani untuk melakukan itu. Apalagi sekarang tanda tangan digital. Dan kalaupun dipalsukan itu pasti ketahuan saat verifikasi di BPKD,"beber Suhartono.
Ia juga mengatakan bahwa akan mempertemukan antara Yoga dengan Rizky alias Kimung, sehingga persoalan ini menjadi klir.
"Ya, nanti akan saya pertemukan keduanya, tapi saat ini, Kabid Yoga sedang berduka cita ,kakak ayahnya meninggal dunia, posisi Yoga sekarang sedang izin dan lagi berada di Batu Raja, Ogan Komering Ulu (OKU),"ucap Suhartono.
Suhartono juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi."Saya mohon maaf kepada rekan-rekan media atas ketidaknyamanan ini. Semua ini tidak akan terjadi kalau seandainya kemarin itu DBH dibayarkan sehingga cukup untuk pembayaran belanja advertorial, dan pembayarannya tidak mempet, maka dari itu sekarang Pemkab Tanggamus berupaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) maupun pendapatan yang sah lainnya, sehingga permasalahan ini tidak terjadi lagi,"pungkas Suhartono.(*)
Sumber: