Sekda Tanggamus Sebut, Minimnya PAD dan Transfer Pusat Jadi Penyebab Usulan Prioritas Tidak Terakomodir

 Sekda Tanggamus Sebut, Minimnya PAD dan Transfer Pusat Jadi Penyebab Usulan Prioritas Tidak Terakomodir

Sekda Kabupaten Tanggamus Hamid H. Lubis saat memaparkan sejumlah usulan prioritas tidak terealisasi termasuk operasional bagi kendaraan di Dinas Damkarmat. foto Hanibal Batman--

"Lalu kebutuhan dasar sektor kesehatan, asuransi pembayaran BPJS, pendidikan, infrastruktur yang harus kita atur. Khususnya termasuk bagi aparatur pekon melalui alokasi dana pekon, dan akan jauh lebih enak kita mengaturnya dari awal tahun, dan itulah yang kita lakukan,"paparnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa kendaraan Damkar tidak beroperasi lantaran mengalami kerusakan pada sistem pengapian.

Sehingga imbasnya si jago merah tidak bisa di padamkan saat terjadi kebakaran di Pekon Kandang Besi Kecamatan Kotaagung Barat.

Usut punya usut, rusaknya sistem pengapian dan tidak kunjung di perbaiki atupun di ganti dengan aki yang baru, telah lama diketahui namun persoalan keterbatasan anggaran jadi kendala.

sehingga untuk operasional damkar menjadi sangat terbatas termasuk untuk pembelian aki baru.

Menurut sumber di internal Damkar, usulan anggaran operasional termasuk pengajuan armada dan peremajaan serta perawatan kendaraan Damkar telah disampaikan.

Namun sangat disayangkan usulan tersebut tidak terealisasi hingga sampai saat ini.

Imbasnya, kendaraan mobil Damkar yang akan difungsikan untuk menjinakan si jago merah mengalami kendala, yakni aki mengalami drop.

"Nah, saat kejadian kebakaran di Pekon Kandang Besi, sebelumnya memang telah ada musibah serupa, mobil Damkar langsung di masukan kedalam grasi dan lupa dihidupkan, biasanya dihidupkan terus, agar supaya sudah siap ketika terjadi kebakaran, namun karena lupa sehingga saat akan digunakan mobil tidak menyala,"ujarnya.

Masih menurut sumber di internal Damkar, bahwa perawatan mobil Damkar berbeda dengan mobil pada umumnya.

Aki mobil Damkar juga senantiasa harus selalu ditambah daya setiap dua hari sekali, karena memang kondisinya sudah drop.

Saat kejadian kebakaran terjadi di Pekon Kandang Besi, personil Damkar juga telah berupaya untuk meminjam aki kepada pihak lain, namun hasilnya nihil.

"Memang seharusnya diganti, namun anggaran tidak ada untuk membeli aki baru, harganya mencapai Rp 2-3 juta satu unit, untuk persoalan lain tidak ada hanya bermasalah pada pengapiannya saja, saat kejadian itu juga kita berusaha untuk meminjam tetapi tidak yang mau meminjamkan,"terangnya.

 

 

Sumber: