DPRD Tanggamus Gelar Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke 27 Tanggamus

DPRD Tanggamus Gelar Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke 27 Tanggamus

Rapat Paripurna Istimewa Peringatan HUT Ke 27 Kabupaten Tanggamus. Foto Ist--

beberapa tahun ini dan dapat dipetakan capaian

pembangunanya untuk mengatasi isu strategis yang ada, capaian tersebut antara lain Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia. Pada tahun 2023, capaian IPM Kabupaten Tanggamus masih masuk kedalam kategori sedang, yakni sebesar 69,93.

Kemudian, Penguatan Ketahanan Ekonomi, Investasi dan Daya Saing Produk Lokal. Yakni pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Tanggamus kembali meningkat yang mencapai 4,70 persen, melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi

Provinsi Lampung sebesar 4,55 persen.

Lalu, Penurunan Disparitas Wilayah melalui Penyediaan Infrstruktur Dasar Masyarakat yang Merata. Dimana, pada tahun 2023 Kabupaten Tanggamus berhasil mengentaskan pekon tertinggal atau sudah tidak ada lagi Pekon di Kabupaten Tanggamus yang berstatus Pekon Tertinggal.

Namun sebagian besar pekon masih

berstatus berkembang yaitu 189 Pekon atau 63,21 persen, sedangkan yang berstatus maju sebanyak 108 Pekon atau 36,12 persen, dan yang berstatus mandiri baru mencapai 2 Pekon atau 0,67 persen.

Selanjutnya, Penanggulangan Kemiskinan dan Perluasan Kesempatan Kerja. Dimana, Angka kemiskinan Tanggamus mencapai 10,98 persen

mengalami perbaikan pada tahun 2023

Kabupaten kemudian yang turun menjadi 10,52 persen. 

Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT pada tahun 2022 TPT Kabupaten Tanggamus mencapai 3,70 persen yang berhasil diturunkan menjadi 3,35 persen pada tahun 2023. 

Sementara itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau TPAK juga meningkat dari 68,91 persen pada tahun 2022 menjadi 70,60 persen pada tahun 2023.

Kemudian, Penguatan Mitigasi dan Penanganan Bencana sertabPerubahan Iklim. 

Diketahui, Kabupaten Tanggamus merupakan daerah yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir, longsor, dan gempa bumi, dengan Indeks Risiko Bencana pada tahun 2023 yang masih tinggi mencapai 132,54

telah mengalami penurunan dari 141,06 tahun 2022. Tingginya risiko bencana ini meskipun persen di menuntut kita semua untuk terus meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan dan berbasis mitigasi bencana. Sedangkan untuk indikator Indeks Kualitas Lingkungan

Sumber: