Hingga Awal Juni 2024, Jumlah Kasus DBD di Tanggamus Mencapai 224 Kasus

Hingga Awal Juni 2024, Jumlah Kasus DBD di Tanggamus Mencapai 224 Kasus

Ilustrasi DBD. Foto Ist--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2024 ini cukup tinggi.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus, jumlah kasus DBD dari Januari hingga 5 Juni 2024 tercatat ada 224 kasus.

Dari 224 kasus DBD itu, jumlah tertinggi ada di Puskesmas Gisting dengan 45 kasus, disusul Puskesmas Kota Agung dengan 28 kasus, Negara Batin Kota Agung Barat 21 kasus.

Selanjutnya wilayah Puskesmas Sumberejo 18 kasus, Margoyoso 17 Kasus, Sukaraja Kecamatan Semaka 15 kasus. Selanjutnya wilayah Puskesmas Pulau Panggung 13 kasus, Wonosobo 13 kasus, Puskesmas Sudimoro Kecamatan Semaka 10 kasus.

BACA JUGA:Cegah DBD Polres Tanggamus Gandeng Diskes Lakukan Fogging di Pemukiman Warga

BACA JUGA:DBD Melanda, Warga GG Melati Pekon Kota Batu Harapkan Fogging

Wilayah puskesmas yang masih relatif sedikit kasusnya ada di Puskesmas Sanggi Bandar Negeri Semuong 8 kasus, Airnaningan 8 kasus Pasar Simpang 7 kasus, Talangpadang 7 kasus , Rantau Tijang 6 kasus,Putih Doh 4 kasus, Bulok Sukamara,Kedaloman,Ngarip Ulubelu,Siring Betik masing masing 1 kasus. 

Sedangkan puskesmas yang kasus DBD nya belum ada alias masih 0, ada di wilayah Puskesmas Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Antar Brak Limau,Sumanda dan Way Nipah Kecamatan Semaka.

Atas tingginya kasus DBD di awal 2024 ini,

Diskes Tanggamus mengimbau masyarakat untuk waspada wabah DBD.

 "Akhir-akhir ini jumlah kasusnya melonjak tinggi, jadi kami imbau masyarakat waspada, utamakan pemberantasan sarang nyamuk,"kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bambang Sutejo mewakili Kadiskes Tanggamus, Taufik Hidayat, Minggu 30 Juni 2024.

Bambang mengingatkan kepada puskesmas yang masih belum ada kasus DBD untuk dipertahankan sebab sekarang ini curah hujan cenderung tinggi.

"Kenaikan kasus DBD sekarang ini didukung curah hujan yang mulai meningkat. Sehingga populasi nyamuk Aedes Aegypti juga ikut meningkat,"ungkap Bambang.

Ia minta masyarakat lakukan 3M, yakni menguras tempat penampungan air minimal satu Minggu sekali, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan.

Sumber: